Rabu, 29 Desember 2010

proses terjadinya pelangi

Fenomena alam ini hanya muncul sehabis hujan. Begitu indah sehingga menginspirasi banyak lagu, dongeng, dan legenda. Tapi dari kacamata sains, pelangi sangat sederhana. Itu cuma fisika optik semata.
Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah. Biasanya pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke yang lain. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium berlainan.
Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari prisma.
Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat.
Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi.
Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi. 


http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?fenomena&1159911502&1

TATA SURYA

Sejarah Awal Teori Pembentukan Tata Surya

Hal utama yang dihadapi untuk mengerti lebih jauh lagi tentang Tata Surya adalah bagaimana Tata Surya itu terbentuk, bagaimana objek-objek didalamnya bergerak dan berinteraksi serta gaya yang bekerja mengatur semua gerakan tersebut. Jauh sebelum Masehi, berbagai penelitian, pengamatan dan perhitungan telah dilakukan untuk mengetahui semua rahasia dibalik Tata Surya.
Pengamatan pertama kali dilakukan oleh bangsa China dan Asia Tengah, khususnya dalam pengaruhnya pada navigasi dan pertanian. Dari para pengamat Yunani ditemukan bahwa selain objek-objek yang terlihat tetap di langit, tampak juga objek-objek yang mengembara dan dinamakan planet. Orang-orang Yunani saat itu menyadari bahwa Matahari, Bumi, dan Planet merupakan bagian dari sistem yang berbeda. Awalnya mereka memperkirakan Bumi dan Matahari berbentuk pipih tapi Phytagoras (572-492 BC) menyatakan semua benda langit berbentuk bola (bundar).
Sampai dengan tahun 1960, perkembangan teori pembentukan Tata Surya bisa dibagi dalam dua kelompok besar yakni masa sebelum Newton dan masa sesudah Newton.

emua benda-benda langit itu mengelilingi matahari. Paham inilah yang disebut heliosentris. Sebelumnya orang berpaham geosentris, yaitu bumilah yang menjadi pusat tata surya. Para penganjur paham heliosentris. antara lain Copernicus (I473-I543) dan Galileo Galilei ( 1564-1642).
Gambar:tata surya.jpg

Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri alas matahari dan benda-benda langit yang beredar mengelilinginya. Karena diedari oleh benda-benda langit di sekelilingnya. matahari dikatakan sebagai pusat tata surya. Dalam peredarannya, benda-benda langit tersebut mempunyai lintasan edar tertentu yang berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu fokusnya. Peredaran benda langit mengelilingi matahari disebut revolusi. Adapun bidang edar yang terbentuk oleh bumi disebut ekliptika. Dalam revolusinya, anggota tata surya pada suatu saat berada pada jarak yang paling dekat dengan matahari (periheIium) dan pada saat yang lain berada pada jarak yang paling jauh dari matahari (aphelium). Hal itu dijelaskan oleh Johannes Kepler seperti berikut.
  1. Lintasan planet (anggota tala surya) berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.
  2. Garis hubung planet dan matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama (AMB = CMD).
Artinya, gerak planet akan cepat jika dekat matahari dan lambat jika jauh dari matahari. Penjelasan Kepler tersebut selanjutnya disebut hukum Kepler. Penjelasan pertama disebut hukum I Kepler, sedangkan penjelasan kedua disebut hukum II Kepler. Selain kedua hukum itu, sebenarnya masih ada hukum III Kepler. Hukum ini menjelaskan perbandingan jarak antara planet dan matahari. Mengapa gerakan planet-planet sangat teratur? Peredaran planet mengitari matahari dikendalikan oleh gaya tarik-menarik anrara planet dan matahari yang disebut gaya gravitasi. Jika jarak antara planet dan matahari makin dekat, gaya gravitasi yang terjadi di antara keduanya makin besar. Akibatnya. gerak revolusi planet makin cepat. Sebaliknya jika jarak antara matahari dan planet makiu jauh. gaya gravitasi yang terjadi di antara keduanya makin kecil. Akibatnya. gerak revolusi planet makin lambat. Hal ini sesuai dengan hukum Kepler.
Mengapa planet-planet dan anggota tata surya lainnya beredar mengelilingi matahari? Massa matahari sangat besar. sekitar 333.000 kali massa bumi. Adapun massa planet terbesar (Yupiter) hanya sekitar 300 kali massa bumi. Jadi, massa matahari hampir-hampir merupakan massa keseluruhan tata surya. Perbedaan massa yang sangat besar inilah yang menyebabkan seluruh anggota tata surya beredar mengelilingi matahari.

Planet

Gambar:planet.jpg
Planet merupakan anggota tata surya yang berukuran besar. Selain berevolusi, planet juga melakukan rotasi. yaitu berputar pada sumbunya. Semua sumbu rotasi planet hampir mendekati tegak lurus terhadap bidang orbitnya, kecuali sumbu rotasi planet Uranus. Sumbu rotasi planet Uranus hampir sejajar terhadap bidang orbitnya. Setiap planet mempunyai periode revolusi dan rotasi tertentu. Sampai sekarang, jumlah planet anggota tara surya yang telah diketahui ada 8 buah. Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus. dan Neptunus.
Berdasarkan kedudukan garis edarnya planet-planet dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara garis edar bumi dan matahari yaitu Merkurius dan Venus. Adapun planet luar adalah planet-planet yang jarak garis edarnya dari matahari lebih jauh dari pada garis edar bumi. Yang termasuk planet luar adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Di antara planet-planet tersebut yang dapat dilihat langsung dengan mata adaiah Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus.
Venus dan Yupiter merupakan planet yang tampak paling terang Venus hanya tampak di pagi hari atau sore hari. Venus mengalami perubahan wajah seperti bulan. Orang sering menyebut Venus sebagai bintang kejora. Adapun Yupiter merupakan planet yang paling besar. Itulah sebabnya, Yupiter tampak dari bumi sebagai bintang besar yang bercahaya terang. Yupiter selalu dikelilingi kabut yang mempunyai cincin. Planet lain yang juga bercincin adalah Saturnus. Bahkan, cincin Saturnus tampak lebih jelas dan indah. Itulah sebabnya Saturnus juga disebut planet bercincin.

Komet

Gambar:komet.jpg
Arti kata komet adalah si rambut panjang. Komet merupkan anggota tata surya yang mempunyai orbit sangat lonjong. Jumlah komet banyak sekali. Orbit komet membentuk sudut terhadap ekliptika. Oleh karena itu, periode komet sangat besar. Itulah sebabnya, komet terlihat pada selang waktu yang sangat lama.Misalnya, komet Halley yang muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali.
Selang waktu kemunculan komet menunjukkan revolusi komet itu Sewaktu komet bergerak mendekati matahari lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinar matahari. Lapisan gas yang terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yang panjangnya dapat mencapai jutaan kilometer. Ekor tersebut selalu membelakangi matahari. Itulah sebabnya komet sering disebut sebagai bintang berekor. Panjang ekor maksimum tercapai pada saat orbit komet mencapai titik perihelium.

Meteorid

gambar:meteorid.jpg
Di angkasa terdapat benda langit yang jumlahnya tak terhingga. Benda itu ukurannya kecil dan orbitnya tidak beraturan. Benda-benda tersebut disebut meteoroid. Meteoroid yang meluncur ke bumi dan mengeluarkan lintasan cahaya disebut meteor. Lintasan cahaya itu terjadi karena adanya gesekan dengan atmosfer bumi Walaupun jarang sekali terjadi, meteoroid tersebut ada juga yang sampai ke permukaan bunii (tidak habis terbakar). Meteoroid yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Meteorit ini dapat menimbulkan gempa bumi dan kawah yang besar.

Asteroid

Gambar:asteroid.jpg
Di antara orbit planet Mars dan Yupiter terdapat lebih dari seratus ribu benda-benda langit. Di antara benda-benda tersebut yang sudah dapat diidentifikasi kira-kira 2.000 jenis. Benda-benda tersebut dinamakan asteroid. Asteroid artinya yang menyerupai bintang. Sifat benda-benda tersebut diduga sama dengan planet. Hanya, ukurannya lebih kecil. Oleh karena itu, asteroid juga sering disebut planetoid.



http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Tata_Surya_9.2

proses terjadinya pelangi

               Pelangi merupakan salah satu pemandangan indah yang jarang kita lihat. Jika dilihat, bentuk pelangi seperti busur di langit biru yang muncul karena pembiasan dari sinar matahari ketika hujan Kira-kira di mana ya pelangi bisa terlihat? Biasanya pelangi bisa dilihat di daerah pegunungan atau ketika mendung atau ketika hujan baru berhenti turun. Pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat kita lihat. Ia terdiri dari beberapa spektrum warna. Teman-teman bisa menyebutkan warna apa sajakah yang bisa kita lihat pada pelangi tersebut? Ya, benar, di antara warna tersebut adalah merah, kuning, hijau, biru, jingga, ungu dan sebenarnya ada warna-warna lain yang tidak dapat kita lihat langsung dengan mata. Warna merah memiliki panjang gelombang paling besar, sedangkan violet memiliki panjang gelombang terkecil. Bagaimana pelangi terbentuk ? Coba kita amati ketika sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas, atau permukaan buih sabun, kita melihat berbagai warna dalam cahaya. Apa yang terjadi adalah cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat oleh mata kita sebagai merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut “spektrum”. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu ujung dan biri serta ungu disisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang. Ketika kita melihat pelangi, sama saja dengan ketika kita melihat spektrum. Bahkan, pelangi adalah spketrum melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Dan ketika kita melihat warna-warna ini pada pelangi, kita akan melihatnya tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi kita harus berada diantara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang kita. Matahari, mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

sumber : http://swastikayana.wordpress.com/2009/02/18/proses-terjadinya-pelangi/

TATA SURYA

Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Matahari adalah bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri. Benda yang mengedari bintang dinamakan planet. Sebagian besar planet memiliki satelit (bulan) yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita semuanya terdapat sembilan planet yang mengedari matahari.

Sebuah planet dapat dibagi menjadi dua kelompok: planet besar serta planet kecil. Merkurius, Venus, Bumi dan mars membentuk kelompok empat planet yang kecildan sejenis bumi. Keempat planet ini terdiri dari materi yang kerapatan rata-ratanya empat atau lima kali kerapatan air.

Yupiter, Saturnus dan Neptunus jauh lebih besar daripada planet-planet sejenis Bumi. Jari-jari Yupiter lebih dari sebelas kali jari-jari Bumi, dan volumenya kira-kira 1320 kali lebih besar. Saturnus mempunyai jari-jari 60400 km; ini hampir 10 kali jari-jari Bumi.Yupiter serta Saturnus mempunyai banyak satelit. Uranus mempunyai jari-jari yang panjangnya 23700 km, sedangkan Neptunus mempunyai jati-jari 22300 km. Pluto mempunyai jari-jari 3200 km; ini berarti bahwa Pluto lebih kecil dari Mars.

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).



sumber : http://wapedia.mobi/id/Tata_surya

Rabu, 10 November 2010

peranan bank indonesia dalam pengendalian inflasi

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI), pada salah satu pasalnya disebutkan bahwa BI adalah lembaga negara yang independen.
Maksud kalimat tersebut adalah Independen diartikan sebagai lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lainnya. Selanjutnya, dalam Pasal 9 dinyatakan bahwa pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas BI, dan demikian pula BI wajib menolak atau mengabaikan segala bentuk campur tangan dari pihak manapun dalam rangka melaksanakan tugasnya. Independensi tersebut ditandai dengan diberikannya kewenangan penuh pada BI dalam menetapkan target-target yang akan dicapai (goal independence) dan kebebasan dalam menggunakan berbagai piranti moneter (instrument independence) dalam mencapai target tersebut. Selanjutnya, dalam Pasal 10 ditegaskan bahwa BI memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi. Demikian pula, untuk lebih meningkatkan efektivitas pengendalian moneter serta kapasitasnya sebagai lender of the last resort, dalam Pasal 11 dinyatakan bahwa pemberian kredit oleh BI kepada bank dibatasi.
Jangka waktu kredit kepada bank maksimal 90 hari dan penggunaannya hanya untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek. Selain itu, kredit tersebut harus dijamin dengan surat berharga yang bernilai tinggi dan mudah dicairkan yang nilainya minimal sebesar jumlah kredit atau pembiayaan yang diterima oleh bank.
Tujuan dan tugas BI saat ini sesuai dengan undang-undang baru tersebut adalah tujuan BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut BI mempunyai 3 tugas utama, yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter tersebut, BI berwenang menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkan. Perlu dikemukakan bahwa tugas pokok BI berubah sejak diterapkannya undang-undang tersebut, yaitu dari multiple objective (mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memelihara kestabilan nilai rupiah) menjadi single objective (mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah). Dengan demikian tingkat keberhasilan BI akan lebih mudah diukur dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah adalah kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar yang terjadi. Tingkat inflasi tercermin dari naiknya harga barang-barang secara umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran. Dalam hal ini, BI hanya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tekanan inflasi yang berasal dari sisi permintaan, sedangkan tekanan inflasi dari sisi penawaran (bencana alam, musim kemarau, distribusi tidak lancar, dll) sepenuhnya berada diluar pengendalian BI. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil, diperlukan adanya kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi, baik pemerintah maupun swasta. Tanpa dukungan dan komitmen tersebut niscaya tingkat inflasi yang sangat tinggi selama ini akan sulit dikendalikan. Selanjutnya nilai tukar rupiah sepenuhnya ditetapkan oleh kekuatan permintaan dan panawaran yang terjadi di pasar. Apa yang dapat dilakukan oleh BI adalah menjaga agar nilai rupiah tidak terlalu berfluktuasi secara tajam.
BI mengontrol tingkat inflasi dengan cara Seperti dikemukakan diatas bahwa kontrol BI atas inflasi sangat terbatas, karena inflasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, BI selalu melakukan assessment terhadap perkembangan perekonomian, khususnya terhadap kemungkinan tekanan inflasi. Selanjutnya respon kebijakan moneter didasarkan kepada hasil assessment tersebut. Perlu disampaikan pula bahwa pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan hanya melalui kebijakan moneter, melainkan juga kebijakan ekonomi makro lainnya seperti kebijakan fiskal dan kebijakan di sektor riil. Untuk itulah koordinasi dan kerjasama antar lembaga lintas sektoral sangatlah penting dalam menangani masalah inflasi ini.
Kebijakan moneter BI kedepan yang lebih memfokuskan pada sasaran tunggal inflasi dilakukan dengan cara Sasaran akhir kebijakan moneter BI di masa depan pada dasarnya lebih diarahkan untuk menjaga inflasi. Pemilihan inflasi sebagai sasaran akhir ini sejalan pula dengan kecenderungan perkembangan terakhir bank-bank sentral di dunia, dimana banyak bank sentral yang beralih untuk lebih memfokuskan diri pada upaya pengendalian inflasi. Alasan yang mendasari perubahan tersebut adalah, pertama, bukti-bukti empiris menunjukkan bahwa dalam jangka panjang kebijakan moneter hanya dapat mempengaruhi tingkat inflasi, kebijakan moneter tidak dapat mempengaruhi variabel riil, seperti pertumbuhan output ataupun tingkat pengangguran. Kedua, pencapaian inflasi rendah merupakan prasyarat bagi tercapainya sasaran makroekonomi lainnya, seperti pertumbuhan pada tingkat kapasitas penuh (full employment) dan penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Ketiga, yang terpenting, penetapan tingkat inflasi rendah sebagai tujuan akhir kebijakan moneter akan menjadi nominal anchor berbagai kegiatan ekonomi.
Strategi yang digunakan oleh BI dalam mencapai sasaran inflasi yang rendah adalah :
1. Mengkaji efektivitas instrumen moneter dan jalur transmisi kebijakan moneter.
2. Menentukan sasaran akhir kebijakan moneter.
3. Mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan inflasi.
4. Memformulasikan respon kebijakan moneter.

Dapat ditambahkan bahwa laju inflasi yang diperoleh dari indeks harga konsumen (IHK) sebagai sasaran akhir dan laju inflasi inti (core atau underlying inflation) sebagai sasaran operasional.
Konsep inflasi inti (core inflation) dapat kita bagi menjadi dua yaitu Berdasarkan pengertiannya, ada 2 konsep dalam pengertian inflasi inti. Pertama, inflasi inti sebagai komponen inflasi yang cenderung ‘menetap’ atau persisten (persistent component) di dalam setiap pergerakan laju inflasi. Kedua, inflasi inti sebagai kecenderungan perubahan harga-harga secara umum (generalized component). Core inflation pada beberapa literatur disebut juga dengan underlying inflation. Inflasi inti inilah yang dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh BI. Di dalam operasionalnya, BI tidak menggunakan inflasi IHK sebagai acuan dalam mengambil kebijakan moneter, namun menggunakan inflasi inti.

Penggunaan inflasi inti sebagai sasaran operasional dikarenakan inflasi inti dapat memberikan signal yang tepat dalam memformulasikan kebijakan moneter. Sebagai contoh, dalam hal terjadi gangguan permintaan (demand shock) yang mengakibatkan inflasi tinggi, respon bank sentral akan mengetatkan uang beredar sehingga tingkat inflasi dapat ditekan. Disamping itu, kebijakan tersebut dapat juga untuk menyesuaikan kembali pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang sesuai dengan kapasitas perekonomian. Sebaliknya, jika inflasi meningkat karena terjadinya gangguan penurunan di sisi penawaran (supply side), misalnya kenaikan harga makanan karena musim kering maka kebijakan uang ketat justru dapat memperburuk tingkat harga dan pertumbuhan ekonomi. Respon yang dapat dilakukan oleh bank sentral adalah kebijakan melonggarkan likuiditas perkonomian justru diperlukan untuk menstimulir peningkatan penawaran.
Inflasi  yang akan dipakai BI dalam menetapkan targetnya adalah BI menetapkan IHK sebagai targetnya, seperti yang diterapkan di semua negara yang menganut sistem target inflasi secara eksplisit. Ada beberapa alasan yang mendasari dipilihnya IHK sebagai target bank sentral, baik dari sisi teoritis maupun dari segi kepraktisannya. Kelebihan digunakannya IHK ini antara lain adalah merupakan alat ukur yang paling tepat dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat karena IHK mengukur indeks biaya hidup konsumen. Seperti yang berlaku pada negara-negara lain institusi yang bertugas mengumpulkan data statistik selalu memfokuskan sebagian besar sumber dayanya untuk menghasilkan data IHK yang reliable dibandingkan indeks harga lainnya, sehingga hasil pengukuran IHK selalu memiliki kualitas yang lebih baik dan selalu tersedia secara tepat waktu.
Tekanan terhadap angka inflasi dapat dibagi dua Dilihat dari asalnya, tekanan inflasi dapat dibedakan atas domestic pressures (berasal dari dalam negeri) dan external pressures (berasal dari luar negeri). Tekanan yang berasal dari dalam negeri dapat diakibatkan oleh adanya gangguan dari sisi penawaran dan permintaan serta kebijakan yang diambil oleh instansi lain di luar BI, misalnya kebijakan penghapusan subsidi pemerintah, kenaikan pajak, dll. Gangguan dari sisi penawaran dapat timbul apabila terjadi musim kering yang mengakibatkan gagal panen, terjadinya bencana alam, gangguan distribusi tidak lancar dan adanya kerusuhan-kerusuhan sosial yang berakibat terputusnya pasokan dari luar daerah. Gangguan dari sisi permintaan dapat terjadi apabila otoritas moneter menerapkan kebijakan uang longgar.
http://putracenter.net/2009/01/15/peranan-bank-indonesia-dalam-pengendalian-inflasi/

Menyimak Karakter Inflasi di Indonesia

Tingkat inflasi merupakan variabel ekonomi makro paling penting dan paling ditakuti oleh para pelaku ekonomi termasuk Pemerintah, karena dapat membawa pengaruh buruk pada struktur biaya produksi dan tingkat kesejahteraan. Bahkan satu rezim kabinet pemerintahan dapat jatuh hanya karena tidak dapat menekan dan mengendalikan lonjakan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang naik berpuluh kali lipat, seperti yang dialami oleh pemerintahan rezim Soekarno dan rezim Marcos, menjadi bukti nyata dari rawannya dampak negatif yang harus ditanggung para pengusaha dan masyarakat. 
          Dalam jangka pendek, tingkat inflasi di Indonesia dapat ditekan di bawah angka 10% setelah sebelumnya mengalami lonjakan yang terduga mencapai 18 persen pada akhir tahun 2005. Lonjakan tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh dampak negatif dari pengaruh multiplier peningkatan harga minyak bumi dunia pada kisaran 60 sampai 70 dollar AS selama tahun 2005. Seperti kita alami tingginya harga minyak bumi dunia ini membawa implikasi dikeluarkannya kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri dan pengurangan subsidi Pemerintah untuk harga BBM tersebut.                    
          Pada paruh pertama tahun 2006 ini, harga minyak bumi tersebut belum juga turun, sebagian dipengaruhi oleh ekskalasi ketegangan akibat serangan pasukan Israel ke wilayah Libanon Selatan. Penurunan tingkat inflasi pada pertengahan tahun 2006 membawa ruang gerak yang lebih leluasa bagi Bank Indonesia untuk segera menurunkan tingkat bunga BI Rate secara bertahap. Kecenderungan ini mendapatkan response dari kalangan dunia usaha dan masyarakat dengan meningkatnya tingkat kepercayaan konsumen pada bulan Agustus. 
          Perkembangan Inflasi 1970 – 2005 Gejolak dan perkembangan tingkat inflasi di Indonesia memiliki kecenderungan berikut ini :
  1. Dari kondisi tingkat inflasi yang sangat tinggi (hyperinflation) pada masa pemerintahan Orde Lama (kabinet Soekarno) maka praktis sejak tahun 1970 Indonesia mengalami tingkat inflasi yang sedang. Hyperinflation adalah tingkat inflasi melebihi 50 % per bulannya.
  2. Tingkat inflasi ini kemudian menunjukkan trend yang menurun selama periode 1970-71, yang sebagian besar didorong oleh program stabilisasi ekonomi yang dijalankan pemerintah pada era kabinet Soeharto.
  3. Tingkat inflasi ternyata masih naik kembali pada periode 1972-74, yang akhirnya mencapai 41% pada tahun 1974.
  4. Tingkat inflasi ini berhasil ditekan selama periode 1970-1992 mencapai tingkatan rata-rata 12,7% per tahunnya. Baru kemudian sejak tahun 1988, angka inflasi selalu dibawah 10% dihitung dengan metode indeks biaya hidup .
  5. Pada era pemerintahan sejak krisis perekonomian pada tahun 1998-99, laju inflasi masih bergejolak; tetapi dengan rentan fluktuasi batas satu digit ( dibawah tingkat 10%).
  6. Program pengendalian inflasi yang sukses setelah krisis ekonomi, masih bergejolak kembali pada pertengahan tahun 2005. Gejolak ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahan kabinet Soesilo Bambang Yudhoyono dalam melepas program subsidi BBM dan menaikankan harga BBM di dalam negeri.
          Faktor-Faktor Pemicu Tingkat Inflasi Laju kenaikan tingkat inflasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagian ditentukan dari sudut pandang teori inflasi yang dianut. Pada kasus perekonomian di Indonesia paling tidak terdapat beberapa faktor yang baik secara langsung maupun secara psikologis dapat mendorong trend kenaikan tingkat inflasi. Faktor ekonomi dan non-ekonomi yang diperkirakan mempengaruhi tingkat inflasi di negara kita antara lain dapat diidentifikasi berikut ini:
(1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa:
  • Kenaikan harga migas di luar negeri
  • Meningkatnya bantuan luar negeri
  • Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang
  • Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok
  • Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel
(2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini :
  • Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan
  • Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak
  • Pencabutan program subsidi BBM
  • Kenaikan harga BBM yang mencolok
  • Kenaikan tarif listrik
(3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain:
  • Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi
  • Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis
  • Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja
  • Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional
(4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya:
  • Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya.
  • Pemberian bonus prestasi perusahaan
  • Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.
          Pada masa lalu pencetus inflasi di Indonesia lebih dipengaruhi oleh inflasi yang berasal dari impor bahan baku dan penolong. Hal ini beralasan karena sebagian besar dari bahan baku tersebut masih diimpor dari luar negeri, akibat struktur industri yang sedikit mengandung local content.
          Dua faktor dapat berpengaruh atas kenaikkan harga di dalam negeri.
  1. Jika terjadi kelangkaan pasokan akibat gangguan logistik atau perubahan permintaaan dunia atas bahan baku tersebut di dunia.
  2.  Jika terjadi penurunan nilai rupiah kita terhadap mata uang asing utama seperti dollar Amerika Serikat.
          Saat ini inflasi di negara kita lebih banyak dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak bumi di pasar internasional, yang dapat mendorong lebih lanjut biaya pengadaan sumber energi listrik dan bahan bakar untuk sebagian besar pabrik-pabrik pengolahan.
          Dimasa depan ancaman lonjakan harga minyak bumi masih akan mengancam inflasi di negara kita. Potensi kelangkaan bahan baku batubara dan gas akan juga terjadi dan mengakibat kan kenaikkan biaya energi.
          Disamping itu ancaman jangka menengah atas kemungkinan terjadinya inflasi di beberapa daerah di Indonesia adalah akibat adanya kelangkaan bahan makanan pokok masyarakat yang timbul akibat paceklik, hama penyakit, dan penurunan produktivitas padi, kedelai dan kacang-kacangan.
          Memang inflasi pada tingkat yang rendah merupakan perangsang bagi produsen untuk menambah kapasitas produksinya; tetapi jika terlalu tinggi akan memberikan dampak negatif atas meningkatnya ketidakpastian dan penurunan daya beli konsumen, sekaligus potensi penjualan perusahaan.(copyright@aditiawan chandra)
http://businessenvironment.wordpress.com/2006/11/23/menyimak-karakter-inflasi-di-indonesia/

Laju Inflasi Indonesia Lebih Baik Dari Zimbabwe

akarta, Radar Online
Laju inflasi yang tinggi selalu menjadi masalah perekonomian di Indonesia, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan laju inflasi di indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Menurutnya inflasi Indonesia sampai 600% pernah terjadi dimasa Orde Lama. Pada tahun 2005 pemerintah memutuskan harga bahan bakar minyak dinaikkan saja. Inflasi menjadi 17 persen saja rakyat masih ngamuk.

“Di sini masih lebih baik tidak seperti di Zimbabwe yang saat ini inflasinya 7.000%, jadi duit itu beli bakso Rp 7.000 perak, jam 12 sudah jadi Rp 10.000," ujar Sri Mulayani yang juga Menteri Perekonomian dalam acara olimpiade APBN Tingkat SMA di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (5/8/2009).

Sebagai pemegang kuasa anggaran Negara, kata Sri Mulyani, terkait APBN, dirinya akan sangat ketat dalam melakukan seleksi dan menyetujui anggaran yang diajukan kementerian dan lembaga yang ada.

"Menyusun APBN secara prinsip sama dengan belanja. Mungkin karena menkeunya cewek mengerti dan senang belanja. Menteri pertanian bilang begini begitu kayak dampak el nino dibutuhkan anggaran lebih, Menteri ESDM minta subsidi, Menhub minta dibikin pelabuhan, seperti itu. Jadi mana yang bisa dipotong, yang bisa dirasionalkan," jelasnya.

Sebab menurutnya jika Menteri Keuangan tidak selektif dalam menyetujui anggaran kementerian dan lembaga maka defisit anggaran akan meningkat.

"Kalau (anggaran) tidak bisa (dipotong) ya kita harus defisit, artinya pinjam. Waktu zaman Pak Soekarno defisit sangat kronis. Pinjam-pinjam masih kurang maka suruh cetak duit. Karena BI tidak independen. Maka tinggal minta uang dicetak sebanyak-banyaknya, misalnya untuk bikin Monas kita cetak duit banyak," ujarnya.
(dtk/tim)

http://www.radar.co.id/berita/read/3831/2010/Laju-Inflasi-Indonesia-Lebih-Baik-Dari-Zimbabwe-

Senin, 08 November 2010

PENGARUH INFLASI TERHADAP NILAI KURS PASAR VALUTA ASING INDONESIA SELAMA PERIODE AGUSTUS 1997 SAMPAI SEPTEMBER 2002

Globalisasi perdagangan bebas diseluruh dunia, yang secara langsung berpengaruh terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Persaingan global mendorong pemerintah lebih memperhatikan berbagai aspek, khususnya aspek ekonomi. Era globalisasi sendiri merupakan sesuatu yang positif, dalam pengertian sebagai proses di mana ekonomi semua negara saling berinteraksi secara timbal balik satu sama lain, dan dengan demikian memberi peluang bagi masing-masing Negara untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonominya. Proses globalisasi sendiri dapat diidentifikasikan dalam lima ciri pokok yaitu : pertumbuhan transaksi keuangan internasional yang cepat; pertumbuhan perdagangan yang cepat; gelombang investasi asing langsung yang mendapat dukungan luas dari kalangan perusahaan trans-nasional; timbulnya pasar global; penyebaran teknologi dan komunikasi yang semakin canggih.
Masuknya Globalisasi di bidang ekonomi dan informasi tidak dapat dihindari, begitu juga dengan pasar keuangan. Kemajuan teknologi dan adanya komunikasi yang semakin cepat mendorong terjadinya integrasi pasar-pasar keuangan diseluruh dunia ke dalam pasar keuangan internasional. Kemajuam sistem telekomunikasi yang menghubungkan secara langsung pelaku pasar di
seluruh dunia sehingga transaksi dapat dilakukan tidak hanya dalam hitungan hari atau jam tetapi sudah menit, bahkan detik. Perintah-perintah penjualan atau pembelian dilakukan secara cepat, sehingga banyak perusahaan dan investor dapat memonitor pasar-pasar global.
Kebanyakan perusahaan-perusahaan Multinasional berusaha memperoleh dana dari pasar valuta asing, karena dianggap bisa memberikan dana yang besar. Perusahaan-perusahaan tersebut berlomba-lomba menanamkan investasinya pada pasar valuta asing, agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Pasar valuta asing ini menjangkau seluruh bagian dunia, dimana harga-harga mata uang senantiasa bergerak setiap saat. Harga dari satu mata uang dalam mata uang lain merupakan hasil dari kekuatan penawaran dan permintaan. Peranan dollar Amerika (US$) di dalam pasar valuta asing memiliki kedudukan yang khusus sebagai mata uang internasional atau mata uang penggerak dan mendenominasi transaksi-transaksi internasional.
Pasar valuta asing hanya dipengaruhi oleh tingkat pembelian dan penjualan untuk mendukung perdagangan yang sebenarnya dalam barang dan jasa, akan mudah untuk memperkirakan kurs mata uang asing. Sayangnya, terdapat banyak kekuatan dan motif lain yang mempengaruhi pembelian dan penjualan mata uang. Arus modal jangka pendek dan jangka panjang serta pembelian dan penjualan spekulasi merupakan sumber yang besar dari penawaran dan permintaan akan mata uang asing.
Nilai sebuah mata uang, yakni nilai tukarnya terhadap mata uang lain, tergantung pada daya tarik mata uang tersebut di pasar. Jika permintaan akan sebuah mata uang tinggi, maka harganya akan naik relatif terhadap mata uang lainnya. Akan tetapi, perubahan dalam kondisi politik suatu negara atau menurunnya perekonomian akibat laju inflasi yang tinggi dan defisit perdagangan, dapat juga mengakibatkan nilai sebuah mata uang yang stabil jatuh, karena para investor lebih memilih menukarkan uangnnya ke mata uang lain yang dianggap lebih stabil.
Selama empat tahun ini Indonesia belum dapat menyelesaikan masalah perekonominya. Berbagai upaya telah dilakukan agar indonesia keluar dari krisis yang melanda sejak 1997, akibat penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Hal tersebut sangat mempengaruhi semua aktivitas perekonomian seperti: terjadinya kesenjangan antara sektor moneter dengan sektor riil yang semakin melebar, dari segi permintaan terjadi peningkatan untuk pembelian dollar di mana cadangan devisa yang digunakan untuk memasok permintaan tersebut sangat terbatas, adanya proyek-proyek yang sifatnya konsumtif, waktu jatuh tempo utang swasta yang membengkak. Kondisi semacam ini semakin memuncak hingga rupiah terperosok pada titik yang terendah.
Kenaikan laju inflasi di Indonesia mengakibatkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Pada tahun 1997 laju inflasi sebesar 11,1%, diikuti pula tahun 1998 tingkat inflasi mencapai 77,36%. Inflasi terjadi akibat
peningkatan para spekulasi terhadap nilai tukar serta melonjaknya permintaan pasar karena adanya ketidakpastian harga. Tahun 1999 tingkat inflasi relatif terkendali sebesar 2,01%, sedangkan pada tahun 2000 tingkat inflasi melonjak kembali melebihi angka yang telah ditargetkan sebesar 9,35%. Sementara itu tahun 2001 diperkirakan laju inflasi berada di level 4-6%, juga di tahun 2002 dan 2003 laju inflasi diperkirakan di level 7-9%.
Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi tingkat inflasi di indonesia, pemerintah harus mempunyai suatu kebijakan yang dapat menekan tingkat inflasi dan menciptakan stabilitas moneter yang merupakan persoalan struktural dalam perekonomian indonesia. Kesemuanya itu tidak mudah dan memerlukan kehati-hatian yang mendalam. Informasi mengenai faktor utama yang menyebabkan kenaikan laju inflasi sangat diperlukan sebelum pemerintah mengambil kebijakan yang tepat untuk menekan laju inflasi yang berlebihan.` Peranan nilai tukar dalam perdagangan internasional, sangat mempengaruhi apakah seorang investor, importir, pengusaha, maupun lembaga bisnis lainnya akan melakukan kegiatannya. Sebagai upaya untuk mengetahui bagaimana suatu nilai tukar valuta asing terbentuk, seseorang perlu memperhatikan aspek perubahan kurs, sehingga dengan demikian dapat mengestimasi arah dari perubahan kurs yang akan datang.
Berdasarkan keterangan di atas, bahwa semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta tingginya inflasi yang akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi impornya, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara nilai ekspor dengan impor. Berangkat dari fenomena tersebut, maka dapat ditarik judul “Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Kurs Rp/US$ Pasar Valuta Asing Indonesia Selama Periode Agustus 1997 sampai September 2002”.
Deskripsi Alternatif :

Globalisasi perdagangan bebas diseluruh dunia, yang secara langsung berpengaruh terhadap kondisi perekonomian suatu negara. Persaingan global mendorong pemerintah lebih memperhatikan berbagai aspek, khususnya aspek ekonomi. Era globalisasi sendiri merupakan sesuatu yang positif, dalam pengertian sebagai proses di mana ekonomi semua negara saling berinteraksi secara timbal balik satu sama lain, dan dengan demikian memberi peluang bagi masing-masing Negara untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonominya. Proses globalisasi sendiri dapat diidentifikasikan dalam lima ciri pokok yaitu : pertumbuhan transaksi keuangan internasional yang cepat; pertumbuhan perdagangan yang cepat; gelombang investasi asing langsung yang mendapat dukungan luas dari kalangan perusahaan trans-nasional; timbulnya pasar global; penyebaran teknologi dan komunikasi yang semakin canggih. Masuknya Globalisasi di bidang ekonomi dan informasi tidak dapat dihindari, begitu juga dengan pasar keuangan. Kemajuan teknologi dan adanya komunikasi yang semakin cepat mendorong terjadinya integrasi pasar-pasar keuangan diseluruh dunia ke dalam pasar keuangan internasional. Kemajuam sistem telekomunikasi yang menghubungkan secara langsung pelaku pasar di
seluruh dunia sehingga transaksi dapat dilakukan tidak hanya dalam hitungan hari atau jam tetapi sudah menit, bahkan detik. Perintah-perintah penjualan atau pembelian dilakukan secara cepat, sehingga banyak perusahaan dan investor dapat memonitor pasar-pasar global.
Kebanyakan perusahaan-perusahaan Multinasional berusaha memperoleh dana dari pasar valuta asing, karena dianggap bisa memberikan dana yang besar. Perusahaan-perusahaan tersebut berlomba-lomba menanamkan investasinya pada pasar valuta asing, agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Pasar valuta asing ini menjangkau seluruh bagian dunia, dimana harga-harga mata uang senantiasa bergerak setiap saat. Harga dari satu mata uang dalam mata uang lain merupakan hasil dari kekuatan penawaran dan permintaan. Peranan dollar Amerika (US$) di dalam pasar valuta asing memiliki kedudukan yang khusus sebagai mata uang internasional atau mata uang penggerak dan mendenominasi transaksi-transaksi internasional.
Pasar valuta asing hanya dipengaruhi oleh tingkat pembelian dan penjualan untuk mendukung perdagangan yang sebenarnya dalam barang dan jasa, akan mudah untuk memperkirakan kurs mata uang asing. Sayangnya, terdapat banyak kekuatan dan motif lain yang mempengaruhi pembelian dan penjualan mata uang. Arus modal jangka pendek dan jangka panjang serta pembelian dan penjualan spekulasi merupakan sumber yang besar dari penawaran dan permintaan akan mata uang asing.
Nilai sebuah mata uang, yakni nilai tukarnya terhadap mata uang lain, tergantung pada daya tarik mata uang tersebut di pasar. Jika permintaan akan sebuah mata uang tinggi, maka harganya akan naik relatif terhadap mata uang lainnya. Akan tetapi, perubahan dalam kondisi politik suatu negara atau menurunnya perekonomian akibat laju inflasi yang tinggi dan defisit perdagangan, dapat juga mengakibatkan nilai sebuah mata uang yang stabil jatuh, karena para investor lebih memilih menukarkan uangnnya ke mata uang lain yang dianggap lebih stabil.
Selama empat tahun ini Indonesia belum dapat menyelesaikan masalah perekonominya. Berbagai upaya telah dilakukan agar indonesia keluar dari krisis yang melanda sejak 1997, akibat penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Hal tersebut sangat mempengaruhi semua aktivitas perekonomian seperti: terjadinya kesenjangan antara sektor moneter dengan sektor riil yang semakin melebar, dari segi permintaan terjadi peningkatan untuk pembelian dollar di mana cadangan devisa yang digunakan untuk memasok permintaan tersebut sangat terbatas, adanya proyek-proyek yang sifatnya konsumtif, waktu jatuh tempo utang swasta yang membengkak. Kondisi semacam ini semakin memuncak hingga rupiah terperosok pada titik yang terendah.
Kenaikan laju inflasi di Indonesia mengakibatkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Pada tahun 1997 laju inflasi sebesar 11,1%, diikuti pula tahun 1998 tingkat inflasi mencapai 77,36%. Inflasi terjadi akibat
peningkatan para spekulasi terhadap nilai tukar serta melonjaknya permintaan pasar karena adanya ketidakpastian harga. Tahun 1999 tingkat inflasi relatif terkendali sebesar 2,01%, sedangkan pada tahun 2000 tingkat inflasi melonjak kembali melebihi angka yang telah ditargetkan sebesar 9,35%. Sementara itu tahun 2001 diperkirakan laju inflasi berada di level 4-6%, juga di tahun 2002 dan 2003 laju inflasi diperkirakan di level 7-9%.
Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi tingkat inflasi di indonesia, pemerintah harus mempunyai suatu kebijakan yang dapat menekan tingkat inflasi dan menciptakan stabilitas moneter yang merupakan persoalan struktural dalam perekonomian indonesia. Kesemuanya itu tidak mudah dan memerlukan kehati-hatian yang mendalam. Informasi mengenai faktor utama yang menyebabkan kenaikan laju inflasi sangat diperlukan sebelum pemerintah mengambil kebijakan yang tepat untuk menekan laju inflasi yang berlebihan.` Peranan nilai tukar dalam perdagangan internasional, sangat mempengaruhi apakah seorang investor, importir, pengusaha, maupun lembaga bisnis lainnya akan melakukan kegiatannya. Sebagai upaya untuk mengetahui bagaimana suatu nilai tukar valuta asing terbentuk, seseorang perlu memperhatikan aspek perubahan kurs, sehingga dengan demikian dapat mengestimasi arah dari perubahan kurs yang akan datang.
Berdasarkan keterangan di atas, bahwa semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta tingginya inflasi yang akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi impornya, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara nilai ekspor dengan impor. Berangkat dari fenomena tersebut, maka dapat ditarik judul “Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Kurs Rp/US$ Pasar Valuta Asing Indonesia Selama Periode Agustus 1997 sampai September 2002”.

Indonesia Laju Inflasi September Tertinggi Selama 3 Tahun Terakhir

Senin, 06/10/2008 15:51 WIB
Jakarta - Laju inflasi tahunan (year on year) sampai September 2008 yang tercatat sebesar 12,14% merupakan laju inflasi paling tinggi pada 3 tahun terakhir ini.

Hal ini dikatakan oleh Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS (Badan Pusat Statistik) Ali Rosidi dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (6/10/2008).

"Dari pantauan terhadap harga pada sekitar 800 komoditas, yang konsisten selalu naik itu adalah bahan makanan, seperti pada bulan September ini bahan makanan mencapai 0,2% sendiri," tuturnya.

Ali mengatakan kenaikan bahan makanan, daging sapi, daging ayam dan telur sepanjang tahun 2008 ini terus mengalami kenaikan harga semenjak Januari 2008. "Kemudian harga sewa rumah juga selalu mengalami kenaikkan setiap bulannya," ujarnya.

Pada September 2008, BPS mencatatkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikkan harga antara lain adalah: bahan bakar rumah tangga, ikan segar, daging ayam ras, daging sapi, telur ayam ras, ikan diawetkan, tempe, beras, nasi dengan lauk dan banyak lagi.
http://www.topix.com/forum/world/malaysia/THJ8MOFQCIKQIVNNA

Bengkulu Inflasi Tertinggi di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bengkulu mengalami inflasi tertinggi Indonesia yaitu sebesar 3,03 persen dengan IHK 128,01. Sedangkan inflasi terendah adalah Tanjungpinang 0,12 persen dengan IHK 122,02. Demikian dikutip dari website bps.go.id, Senin (2/8/2010).

Secara nasional, Juli 2010 terjadi inflasi sebesar 1,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,74 dan inflasi itu meliputi 66 kota di Indonesia.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 4,69 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,65 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen; kelompok kesehatan 0,27 persen.

Selain itu, juga mengalami kenaikan di kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,86 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 1,51 persen. Sedangkan kelompok sandang pada bulan ini mengalami penurunan indeks 0,09 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2010 sebesar 4,02 persen dan laju inflasi year on year (Juli 2010 terhadap Juli 2009) sebesar 6,22 persen.

Komponen inti pada bulan Juli 2010 mengalami inflasi sebesar 0,49 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Juli) 2010 sebesar 2,07 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (Juli 2010 terhadap Juli 2009) sebesar 4,15 persen. (*)

Laju Inflasi April 2008 Mencapai 0,57 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, laju inflasi selama bulan April 2008 mencapai 0,57 persen. Kepala BPS Rusman Heriawan, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, menjelaskan angka inflasi ini lebih rendah ketimbang Maret 2008 yang mencapai 0,95 persen. Untuk tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2008) mencapai 4,01 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 8,96 persen, katanya.

Rusman juga mengungkapkan bahwa inflasi tertinggi terjadi kota Palembang dan terendah di kota Makassar, sementara yang mengalami deflasi tertinggi di kota Lhokseumawe dan deflasi terendah di kota Palangkaraya.

Sebelumnya BPS mencatat tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2008) mencapai 3,41 persen dan inflasi "year on year" sebesar 8,17 persen. (*)

Jakarta (ANTARA News)
   
  komentar : pada inflasi ini yang tertinggi pada tahun 2008 terjadi di kota palembang, karena sebelumnya BPS mencatat tingkat inflasi pada tahun kalender. 










  

Rabu, 03 November 2010

Laju Inflasi Indonesia Lebih Rendah Ketimbang Negeri Jiran

TEMPO Interaktif, Jakarta - Laju inflasi Indonesia lebih rendah ketimbang negara-negara tetangga sejak petengahan 2009. Solidnya pengaturan harga energi dan stabilnya nilai tukar rupiah menjadi faktor penekan laju inflasi.

Demikian yang dikemukakan Lead Economist World Bank’s Jakarta Shubham Chaudri dalam seminar bertajuk “Indonesian Economic Quarterly Report” yang digelar di Gedung Energy, Jakarta, pekan lalu. Namun, ia tidak membeberkan rincian tingkat laju inflasi, dan negara tetangga mana yang memiliki laju lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.

Menurut Shubham, solidnya pengaturan harga energi yang diberlakukan oleh pemerintah mnjadikan harga konsumen tidak terpengaruh oleh melambungnya harga energi dunia pada awal 2009. Faktor pemulihan nilai tukar rupiah yang relatif stabil turut berandil besar dalam menekan laju inflasi.

Namun, Shubham juga menjabarkan beberapa faktor yang berpotensi akan melambungkan inflasi Indonesia menjelang 2011. “Naiknya harga komoditas yang disebabkan oleh tingginya demand, nampaknya akan menjadi penyebab utama,” ujar Shubham, seperti yang dikutip laman resmi Kementerian Keuangan.

Faktor lain yang turut mendorong laju inflasi yaitu naiknya tarif dasar listrik sebesar 10 persen. Pemerintah berencana memberlakukan tarif dasar listrik yang baru mulai Juli mendatang.

Sebelumnya, Bank Dunia kembali menaikkan proyeksinya terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Terakhir, Bank Dunia memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh 5,6 persen. Sekarang Bank Dunia merevisi menjadi 5,9 persen, lebih tinggi daripada target pemerintah sebesar 5,8 persen.

Kepala Ekonom Bank Dunia Shubham Chaudhuri memperkirakan, tingkat pertumbuhan tahunan (year on year) pada kuartal kedua tahun ini akan meningkat hingga 6 persen dan akan mendekati 6,5 persen pada triwulan akhir.

"Percepatan demikian akan mengembangkan keseluruhan ekonomi Indonesia sebesar 5,9 persen," kata Chaudhuri. Adapun tahun depan, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan akan lebih besar lagi sekitar 6,2 persen.

Konsumsi menjadi faktor penyumbang terbesar pertumbuhan. Pertumbuhan konsumsi sektor swasta diperkirakan 5,1 persen. Indikasi kenaikan konsumsi ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan sepeda motor dan kendaraan bermotor yang meningkat memasuki triwulan kedua 2010. Pada April saja penjualan sepeda motor naik, mencapai 70 persen dibanding tahun lalu.

Tingginya permintaan dalam negeri menyebabkan industri di sektor-sektor yang menekankan pemenuhan kebutuhan dalam negeri akan lebih baik dibanding sektor yang menekankan ekspor. "Telekomunikasi, transportasi, jasa, dan sebagainya akan tumbuh baik dibandingkan dengan sektor manufaktur yang mengandalkan pasar luar negeri," ujarnya.

Ia menambahkan, peningkatan investasi yang tengah terjadi juga diperkirakan akan mendorong peningkatan ekonomi. Sejak kuartal ketiga 2009 hingga kuartal pertama 2010, belanja investasi meningkat 7,9 persen.

Ekonom CIMB Niaga Winang Budoyo bahkan lebih optimistis pertumbuhan 2010 bisa mencapai 6,1 persen. Faktor konsumsi menjadi penyumbang utama. Selain itu, tingkat ekspor dan investasi membaik dibanding tahun sebelumnya.

http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2010/06/24/brk,20100624-258035,id.html

Laju Inflasi di Indonesia Timur Naik 0.87 Persen

Makassar, NTT Online - Laju inflasi di kawasan timur Indonesia mengalami peningkatan beberapa persen, saat ini mencapai lima persen. Kondisi ini disebabkan  kenaikan harga bahan makanan dan kelompok makanan jadi. Sementara kenaikan harga terpengaruh dari rencana kenaikan tarif dasar listrik pada triwulan III 2010.
Pimpinan Bank Indonesia Makassar Lambek A Siahaan melalui rilisnya siang ini menyebutkan, laju inflasi di Sulawesi Selatan naik dari 3,46 persen menjadi 5,00 persen. Secara umum di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua naik 3,51 persen menjadi 4,38 persen.
“Laju inflasi di Sulawesi, Maluku dan Papua pada triwulan II 2010 masih relatif terkendali meskipun terdapat kecendrungan meningkat dari triwulan sebelumnya, namun masih berada dibawah laju inflasi nasional yaitu sebesar 5,05 persen,” katanya.
Dia juga mengatakan, kinerja perbankan di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua menunjukkan pertumbuhan positif. Pada Mei 2010 mengalami pertumbuhan 13,91 persen, namun melambat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu  mencapai 20,36 persen. Terjadi pula pelambatan pertumbuhan dana pihak  ketiga pada bulan Mei tahun ini dibandingkan tahun lalu dengan selisih sekitar empat persen.
“Ini karena kontraksi pada simpanan giro dan melambatnya pertumbuhan depositio,” ucap dia.
Terkhusus di Sulawesi Selatan, kata dia, pertumbuhan kredit relatif lebih baik, mencapai 19,06 persen di bulan Mei. Berbeda dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang mengalami perlambatan.
“Pertumbuhan kredit di Sulawesi Selatan tersebut didorong oleh kredit investasi yang meningkat cukup tajam yaitu sebesar 29,04 persen dan pertumbuhan kredit modal kerja sebesar 24,05 persen,” ungkapnya.
Melihat perkembangan tersebut, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur akan mengalami peningkatan 6,9 persen sampai 8,56 persen. Menurutnya, peningkatan konsumsi yang didukung kenaikan pendapatan masyarakat dan kegiatan invetasi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
Sementara laju inflasi pada triwulan III nanti diperkirakan meningkat karena dipicu meningkatnya konsumsi di bulan Ramadan, hari raya, kenaikan tarif dasar listrik, dan realisasi program yang bersumber dari APBD. tempointeraktif.com

pendapat saya dari laju inflasi di indonesia timur adalah mengalami peningkatan yang sangat besar di daerah indonesia timur. dan mengalami kenaikan harga bahan pokok. 
Sumber : http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?option=com_content&view=article&id=7411:laju-inflasi-di-indonesia-timur-naik-087-persen&catid=35:ekonomi&It...

Sabtu, 30 Oktober 2010

STUDENSITE

Studentsite adalah suatu layanan online yang dimiliki oleh universitas GUNADARMA  yang di peruntukan bagi mahasiswa/wi nya yang berupa situs pribadi dan di dalamnya berisikan tentang informasi, jadwal perkuliahan, kalendar akademik, tugas, tulisan yang telah dikerjakan serta jadwal tentang seminar yang akan dilakukan oleh kampus.

berikut ini adalah beberapa fitur - fitur layanan yang terdapat pada studentsite:

  • Loker
         Berisikan tentang pengumuman dari layanan BAAK online dan tentang kalendar Akademik mahasiswa.

  • Email
         Mahasiswa dapat mengirim tugas dan menerima tugas dari dosen melalui layanan ini.

  • BAAK news
         Berisikan tentang pengumuman dari kampus yang ditujukan bagi mahasiswa secara online.

  • Tugas UG portpolio
          Berisikan tentang tugas yang telah di buat oleh para mahasiswa/wi baik itu tugas softskill maupun tugas biasa.

  • Tulisan UG portpolio
          Berisikan tentang tugas tulisan yang telah di buat oleh para mahasiswa/wi.

Kelebihan dari Studentsite :

  1. Mahasiswa dapat mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan perkuliahan dan kegiatan yang berhubungan dengan kemahasiswaan.
  2. Tingkat kesulitan dalam penggunaan berbagai fiturnya relatif rendah.


Kekurangan dari Studentsite :


  1. Masih terdapatnya fitur yang belum di pahami cara penggunaannya.
  2. Penjelasan tentang fiturnya sangat sedikit.


http://studentsite.gunadarma.ac.id

Selasa, 19 Oktober 2010

tugas

Pengertian IAD
merupakan ilmu teoritas yang di dasarkan pada pengamatan dan percobaan percobaan terhadap gejala gejala alam.

bayi tabung


Proses Bayi Tabung

Bayi tabungatau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation) adalah
sebuah teknikpembu ahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dariovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair. Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya (yi dari pertemuan antara sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium.
Teknologi ini dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards pada tahun 1977.
Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya (yi dari pertemuan antara sel telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium. 
Didalam laboratorium tabung tsb dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai dengan tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita.
Dibuat sedemikian rupa sehingga temperatur dan situasinya persis sama dengan aslinya.
Prosenya mula-mula dengan suatu alat khusus semacam alat untuk laparoskopi
dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi.
Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah
dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim.
Setelah pembuahan hasil konsepsi tsb dipelihara beberapa saat dalam tabung tadi
sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim wanita tsb.

Selanjutnya diharapkan embrio itu akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam
rahim wanita..
Sudah tentu wanita tsb akan mengalami kehamilan ,perkembangan selama kehamilan seperti biasa.
Cahaya putih merupakan cahaya yang baik untuk
pertumbuhan kultur. Lampufluorescent biasa digunakan sebagai sumber cahaya dalam ruang kultur. Keseimbangan spektrum lampufluorescent sangat baik dan sangat efisien dalam penggunaan energi bila dibandingkan dengan lampu pijar. Bentuk lampu memungkinkan penyebaran cahaya yang baik, dengan panas yang dikeluarkan relatif rendah. Pada lampu pijar, hampir 90 persen merupakan energi panas sehingga mempengaruhi temperatur ruangan. Kadang-kadang pada kultur tertentu, campuran cahaya dari lampu pijar dan fluorescent memberi pertumbuhan yang lebih baik.
Intensitas cahaya. Intensitas cahay yang baik dari lampufluorescent adalah
antara 1000-400 ft-c (1000-4000 lux). Murashige menyatakan bahwa pengaruh penyinaran dalam pertumbuhan asparagus, Gerbera, dan Saxifraga secara in vitro, yang terbaik dalah 1000 ft-c untuk multiplikasi tunas, dan 300-1000 ft-c untuk perakaran tunas. Intensitas cahaya diatur dengan menempatkan jumlah lampu dengan kekuatan tertentu pada jarak antara 40-50 cm dari tabung kultur, untuk luas area tertentu.