Rabu, 08 Mei 2013

BURUH DI INDONESIA


Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan bahwa demonstrasi buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia akan dilakukan di enam kementerian dan Istana Negara di Jakarta. "Sekitar 135 ribu buruh akan melakukan 'long march' ke Istana Negara pada pukul 11.00 hingga 18.00. Sekitar jam 13.30 ada 50 ribu buruh akan diarahkan menyebar ke DPR dan enam kementerian mulai pukul 14.00 hingga 18.00," kata Presiden KSPI M. Said Iqbal di Jakarta, Rabu. Dia memaparkan keenam kementerian itu adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Koordinator Perekonomian. "Massa aksi buruh bergerak mulai pukul 07.00 pagi, dari Bekasi sebanyak 70 ribu orang, dari Jakarta 10 ribu orang, Bogor 15 ribu, Depok 1.500, dari Tangerang, Serang, dan Cilegon sekitar 15 ribu buruh. Kemudian, dari Karawang dan Purwakarta sebanyak 20 ribu.
Semuanya berkumpul di Bundaran HI pada pukul 10 pagi," jelasnya. Presiden KSPI itu juga mengatakan, salah satu tuntutan yang diserukan oleh para buruh pada peringatan "May Day" masih tentang masalah kenaikan upah. Menurut dia, kenaikan upah para buruh harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilai semakin baik. "Siapa bilang dengan kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) buruh akan berhenti melakukan perlawanan untuk memperoleh kenaikan upah? Bila pertumbuhan ekonomi negara meningkat, artinya buruh pun harus semakin sejahtera," ucapnya. Oleh karena itu, dia mengimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan hal-hal yang menjadi kebutuhan para pekerja atau buruh.
Said menambahkan tuntutan lainnya yang diusung dalam aksi demo Hari Buruh adalah penghapusan sistem alih daya ("outsourcing") dalam ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya di BUMN. Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metrojaya Kombes (Pol) Rikwanto mengatakan bahwa kepolisian siap menjaga keamanan selama berlangsungnya peringatan Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei. "Kami seperti biasa sudah menyiapkan personel untuk mengamankan jalanya demo buruh pada Hari Buruh, dan kami harap aksi berjalan dengan damai," kata Rikwanto. Dia juga berharap agar aksi demo buruh yang dilakukan tetap mengikuti peraturan dan undang-undang yang berlaku. "Melakukan aksi demo buruh boleh saja, asalkan tetap menyampaikan pemberitahuan kepada Kepolisian agar kami bisa melakukan antisipasi," ujarnya.
Dia juga mengatakan pihak kepolisian telah menyiapkan 21.000 personel untuk mengamankan jalannya peringatan Hari Buruh. "Para personel itu tidak hanya ditaruh di satu tempat demonstrasi, seperti Bundaran HI atau Istana Negara saja, tetapi juga di beberapa objek-objek vital walaupun tidak ada aksi demo disitu," jelasnya. (Ant)
KSPSI SEBUT BIAYA BURUH CUMA 10% TOTAL PRODUKSI
Kenaikan upah minimum yang disebut para pengusaha meningkatkan biaya total produksi dinilai tidak sepenuhnya tepat. Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Subiyanto meyakini biaya buruh (labour cost) hanya 10 persen dari total biaya produksi. “Beban biaya produksi pengusaha berat karena biaya ‘high cost economi’ yang tinggi akibat banyaknya pungli, infrastruktur seperti jalanan yang jelek, serta tingginya suku bunga,” kata Subiyanto dihubungi Jumat (4/1).
Subiyanto menuturkan ‘high cost economy’ mendominasi 14-15 persen biaya faktor produksi yang membebani pengusaha. Kedua biaya logistik akibat infrastruktur usaha yang buruk seperti jalan yang rusak, kemacetan di jalan, membuat biaya distribusi barang naik. “Sehingga beban biaya produksi pun naik 24 persen,” kata Subiyanto. Belum lagi, lanjut Subiyanto, biaya suku bunga bank yang tinggi. “Kenapa tidak 3 faktor ini yang lebih dulu dihadapi malah menjadikan buruh sebagai korban? Di PHK dengan alasan kenaikan upah minimum,” ujar Subiyanto.
Menurut Subiyanto, jika para pengusaha keberatan dengan kenaikan upah minimum seharusnya sesuai dengan aturan Peremenakertrans No 231/2012 perusahaan dapat mengajukan penangguhan 10 hari sebelum 1 Januari 2013. Pengajuan pun harus dilakukan secara personal oleh perusahaan bersangkutan dan disetujui oleh serikat pekerja setempat dengan melampirkan data audit keuangan dua tahun terakhir sebelum tanggal 1 Januari 2013.
“Tapi sampai saat ini, berdasarkan informasi dari anggota kami belum ada serikat pekerja perusahaan besar atau manufaktur yang mengajukan penangguhan, diajak berdialog terkait dengan penangguhan upah,” kata Subiyanto. Subiyanto juga menambahkan 1700 perusahaan yang diklaim Apindo mengajukan penangguhan ternyata setelah dicek sebagian besar bukan perusahaan besar tapi UKM.
Seluruh jalur seputaran Bundaran HI telah dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup lantaran aksi unjuk rasa besar pada Hari Buruh Internasional (May Day). "Untuk jalur dari Sudirman ke arah Thamrin di depan Bundaran HI baru saja kita buka," kata Satuan Penjagaan dan Pengaturan (Sat Gatur) Polda Metro Jaya Ipda Endang Purnama di depan Plaza Indonesia, Rabu (1/5/2013), sekitar pukul 16.00. Sebelumnya, kata Endang, pihaknya telah membuka jalan mulai dari daerah Semanggi sampai Bundaran HI sekitar pukul 15.30. Sedangkan untuk arah sebaliknya, Thamrin menuju Sudirman, telah dibuka lebih dahulu sekitar pukul 14.30. "Kalau Sudirman-Thamrin lebih lama soalnya kita nunggu bus-bus pendemo parkir di Monas dulu," ujar Endang. Untuk daerah di depan Monas akan dibuka seusai May Day. Jalan dialihkan ke daerah Budi Kemulyaan tembus di Abdul Muis dan langsung menuju Harmoni
Demo Buruh di Istana Berubah Jadi Panggung Hiburan
Aksi unjuk rasa para buruh di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, tiba-tiba berubah menjadi panggung hiburan. Para buruh bernyanyi serta berjoget bersama untuk membangkitkan kembali semangat mereka sejak turun ke jalan pagi tadi, Rabu (1/5/2013). Orator menghentikan sejenak orasi-orasi yang mereka sampaikan sejak kedatangannya ke Istana. Mereka kemudian memutar lagu-lagu hits, seperti Gangnam Style dan Andeca-andeci. Sebagian buruh yang sudah beristirahat dan duduk-duduk langsung berdiri dan berjoget bersama.
Selang beberapa saat, lagu-lagu rakyat ciptaan musisi kondang Iwan Fals membahana di depan Istana. Tanpa disuruh, buruh pun turut menyanyikan lagu tersebut dengan lantang dan penuh penghayatan. Mereka lalu mengepalkan tangan mereka dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Suasana semakin mencair ketika ada saling balas pantun yang dilontarkan oleh buruh. Gelak tawa pun terpancar dari wajah mereka. Pada saat itu, bendera-bendera yang mereka bawa kembali berkibaran. Sementara itu, petugas keamanan yang tadinya terlihat serius memantau kondisi mulai menggerakan kakinya mengikuti iringi musik.
Buruh Tutup Akses ke Bandara Soetta, Pengendara Bingung
Pengguna jalan di sekitar pertigaan Buah, Tangerang, Banten, merasa terganggu dengan penutupan salah satu jalan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta akibat aksi unjuk rasa buruh. Mereka harus berputar ke pintu gerbang Rawa Bokor untuk bisa masuk ke bandara. "Nyusahin semuanya nih kalau demo begini," kata Hambali, pengguna jalan di pertigaan Buah, Tangerang, Rabu (1/5/2013) siang. Ia mengatakan, tujuannya ke bandara ialah untuk menjemput tiga temannya yang bekerja di Bandara Soetta. Namun, karena akses jalan menuju Soetta ditutup, dia tidak bisa menjemput. "Mereka terjebak di pom bensin dekat bandara. Jadi, saya tungguin saja di sini," ujarnya.
Sementara itu, polisi lalu lintas setempat, Briptu Nurdin, mengatakan, hari ini banyak pengguna jalan yang menanyakan mengenai akses menuju bandara. Mereka harus berputar terlebih dahulu melalui pintu gerbang depan supaya bisa sampai di bandara. Nurdin mengatakan, pengguna jalan bisa memanfaatkan jalan melalui gerbang Rawa Bokor ataupun gerbang di Rawa Kucing. Akan tetapi, kepolisian menganjurkan agar warga menggunakan akses melalui gerbang di Rawa Bokor karena gerbang Rawa Kucing sudah cukup macet. Ia mengatakan, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh buruh dari Gerakan Anti Kapitalisme (Gerak) kemungkinan akan selesai pukul 18.00 WIB. Untuk itu, akses jalan menuju pintu M1 Bandara Soetta belum dibuka. Penutupan akses pintu belakang Bandara Soetta dilakukan oleh massa buruh Gerak pada siang tadi. Mereka sengaja memilih untuk datang ke Bandara Soetta dengan tujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendengar keluhan mereka.
Pedemo: Pemerintah Tak Pernah Memihak Kaum Buruh
Aliansi buruh, mahasiswa, dan masyarakat menggelar aksi Hari Buruh di titik nol Yogyakarta, Rabu (1/5/2013). Aksi yang dimulai dari taman parkir Abu Bakar Ali ini diikuti sekitar 800 orang. Massa mengawali aksinya dengan berjalan kaki dari taman parkir Abu Bakar Ali sekitar pukul 10.30 WIB. Massa juga sempat menyambangi kantor DPRD Provinsi DIY. Seusai menggelar orasi, massa kembali melanjutkan demo menuju titik nol km. Dalam aksinya, massa membawa spanduk dan poster-poster yang sebagian besar didominasi tuntutan penolakan outsourcing dan penghapusan sistem kerja kontrak.
Koordinator umum aksi May Day 2013, Kirnadi, mengatakan, pemerintah demi pemerintah yang berkuasa di Indonesia tidak pernah membela kepentingan kaum buruh. Pemerintah, menurutnya, malah menjadi garda depan dalam melindungi dan mempertahankan kepentingan para pemilik modal melalui kebijakan-kebijakan pro-Neoliberalisme. "Pemerintah seakan membiarkan terjadinya outsourcing dan sistem kontrak. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sama sekali tidak memihak kaum buruh," terangnya, Rabu (1/5/2013). Ia menambahkan, berbagai undang-undang terkait perburuhan justru melegalkan penindasan. Bahkan, ketika ada produk hukum yang sedikit menjamin hak-hak buruh, itu pun tidak pernah ditegakkan.
"Dalam berbagai kasus perselisihan hubungan industrial, pemerintah akan membiarkan para pemilik modal bertarung dengan kaum buruh di pengadilan," paparnya. Lebih lanjut, Kirnadi mengungkapkan, ketika buruh sudah bersusah payah memenangkan tuntutan kenaikan upah, pemerintah di berbagai daerah justru begitu mudah menyetujui penangguhan upah. Dalam aksi Hari Buruh 2013 ini, Komite Aksi May Day menuntut penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing, dan menuntut jaminan kesehatan untuk buruh di seluruh rakyat Indonesia. Massa juga menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
"Kenaikan harga BBM akan semakin mencekik kehidupan rakyat. Kami mendesak dan menuntut agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM," pungkasnya.



10.000 Buruh se-Jabodetabek akan Gelar Demo di Jakarta

Sekitar 10 ribu buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia se-Jabodetabek akan menggelar unjuk rasa di sejumlah lokasi Jakarta untuk menyampaikan tuntutan perbaikan nasib mereka, kata Presiden Konfederasi Serikat pekerja Indonesia Said Iqbal. "Para buruh akan bertemu di titik kumpul bundaran HI dan selanjutnya melakukan jalan kaki menuju Kantor Menko Kesra," kata Presiden Konfederasi Serikat pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, para buruh akan berkumpul di bundaran HI pada pukul 10.15 WIB dan selanjutnya jalan kaki menuju Kantor Menko Kesra pada pukul 11.13.30 WIB. Pada jam sama, katanya, sekitar seribuan buruh alih daya atau "outsourcing" juga melakukan aksi tuntutan perbaikan ke kantor Kementerian BUMN, PLN, PT Telkom, serta PT Pertamina.
Sebagian buruh, kata Iqbal, direncanakan juga melakukan aksi di kantor Kementerian Kesehatan pada pukul 14-17.00 WIB dan pada jam sama buruh juga melakukan aksi di Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dia mengatakan, para buruh menuntut revisi Peraturan Presiden No.12/2013 tentang Jaminan Kesehatan. "Kami menuntut agar pelaksanaan jaminan kesehatan ke seluruh rakyat mulai 1 Januari 2014 bukan bertahap hingga 2019, juga badan hukum publik, Jaminan Kesehatan Daerah harus lebur ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kesehatan)," katanya.
Para buruh juga menuntut revisi Peraturan Pemerintah Nomor 101/2012 tentang penerima bantuan iuran (PBI) berjumlah 150 juta orang dengan iuran Rp22.000 per orang, penerima upah minimal atau lebih kecil termasuk guru honor harus masuk kategori PBI. "Kami juga menuntut agar pemerintah menghapus alihdaya BUMN," katanya. Dari hasil pantauan Antara, di sejumlah lokasi yang akan menjadi lokasi unjuk rasa sudah berada petugas keamanan seperti polisi dan Satpol PP, seperti di depan Balaikota yang merupakan kantor Gubernur DKI Jakarta, serta gedung Kementerian BUMN. Keduanya berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.