Sabtu, 29 Oktober 2011

konsep kewirausahaan

A.  Konsep Kewirausahaan
Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Pendidikan Kewirausahaan
Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze on those opportunities”. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik dengan  kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu  identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
  1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
  2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
  3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),
  4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter  wirausaha juga dimiliki oleh orang-orang  yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,   pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
  1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
  2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
  3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
  4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
  5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
  6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah  nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan  ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya  diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6)  keorisinalan.
Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
B.   Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
1.   Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses  pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilainilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam)  nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri.Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan RPP dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
  • Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan sudah tercakup didalamnya.
  • Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam SKdan KD kedalam silabus.
  • Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.
  • Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan ke dalam RPP.
2.   Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
3.  Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan  kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya peserta didik, dll)
4.   Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik
Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada pencapaian tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan pemahaman konsep. Dalam struktur kurikulum SMA, pada mata pelajaran ekonomi ada beberapa Kompetensi Dasar yang terkait langsung dengan pengembangan pendidikan kewirausahaan. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai kewirausahaan, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Salah satu contoh model pembelajaran kewirausahaan yang mampu menumbuhkan karakter dan perilaku wirausaha dapat dilakukan dengan cara mendirikan kantin kejujuran, dsb.
5.   Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar
Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada proses pembelajaran. Banyak guru yang mengajar dengan semata-mata mengikuti urutan penyajian dan k egiatan-kegiatan pembelajaran (task) yang telah dirancang oleh penulis buku ajar, tanpa melakukan adaptasi yang berarti. Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi, tugas maupun evaluasi.
6.  Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kutur Sekolah
Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah.
Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan mengunakan fasilitas sekolah, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah melakukan aktivitas berwirausaha di lngkungan sekolah).
7. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Muatan Lokal
Mata pelajaran ini memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dasar (life skill) sebagai bekal dalam kehidupan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Contoh anak yang berada di  ingkungan sekitar pantai, harus bisa menangkap potensi lokal sebagai peluang untuk mengelola menjadi produk yang memiliki nilai tambah, yang kemudian diharapkan anak mampu menjual dalam rangka untuk memperoleh pendapatan.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mulok, hampir sama dengan integrasi pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada tahap perencanaan ini, RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya MULOK memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun RPP MULOK yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP MULOK yang sudah ada dengan menambahkan pada materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-pendidikan-kewirausahaan/

dari peluang menjadi usaha

Langkah yang harus dilakukan bagi anda yang sudah atau mau memiliki usaha adalah bagaimana mengenali peluang usaha. Peluang itu muncul kapan saja dan di mana saja. Peluang selalu ada, asal anda mau bekerja keras, ide sekecil apapun bisa menjadi peluang.
Ide usaha kadang datang secara tidak terduga, seperti wangsit; seolah jatuh dari langit. Kadang tanpa kita sadari gagasan bisnis bisa digali dimana saja. Ada peluang yang datang dari sekitar diri kita, dari ide orang lain atau ide yang diciptakan sendiri.
Hal yang terpenting di dalam mengenali peluang adalah kecermatan anda mengamati lingkungan di sekitar diri sendiri. Ini merupakan salah satu cara mudah dalam menemukan ide usaha. Atau, jika tidak ada kebutuhan orang lain yang bisa anda ciptakan sebagai suatu peluang bisnis, anda bisa menawarkan kebutuhan baru bagi orang lain yang layak untuk dijadikan peluang usaha. Tetapi jangan sampai terkecoh dengan ide usaha adalah satu-satunya kunci keberhasilan usaha. Sebenarnya yang jauh lebih penting adalah “Bagaimana Anda Mewujudkan ide tersebut”. Untuk itu, jangan sampai anda kehabisan energi dan semangat anda sepenuhnya untuk mewujudkan gagasan ide tersebut agar benar-benar menjadi”usaha”. Sebab, seorang pengusaha tidak pernah tahu apakah gagasannya itu cemerlang atau hanya pepesan kosong belaka, jika ia tidak pernah berusaha untuk mewujudkannya dalam tindakan nyata alias action.
Hal-hal yang saya tuliskan di atas adalah isi dari buku baru yang berjudul “Dari Peluang Menjadi Usaha”. Buku inilah yang saya perintahkan peserta didik saya untuk mengupasnya secara mendalam dalam diskusi mata kuliah kewirausahaan di STMIK Muhammadiyah Jakarta Selasa, 4 Januari 2011 lalu.
Untuk menjadi seorang wirausahawan dibutuhkan pengorbanan jumlah waktu yang begitu besar, kerja keras, dan berani mengambil risiko. Keberhasilan di dalam kegiatan wirausaha akan terwujud apabila ia tangguh menciptakan inovasi baru. Bahkan, tantangan pun bisa berubah menjadi sebuah peluang melalui ide yang diciptakannya. Untuk menjadi wirausaha, anda harus kreatif membentuk ide, dan menciptakan suatu barang atau produk usaha. Untuk mendapatkan ide tersebut, anda harus mau melakukan evaluasi dan pengamatan terus-menerus terhadap lingkungan di sekitarnya.
Dari mana peluang itu muncul?
Ide akan menjadi peluang apabila seseorang mampu mengamati atau mengevaluasi pintu peluang. Ketika anda ingin menentukan gagasan usaha, tentu sebelumnya anda harus mempertimbangkan terlebih dahulu kebutuhan-kebutuhan apa yang dapat anda jadikan sebagai peluang usaha. Jika anda ingin berwirausaha, kuncinya adalah mau belajar berani mengambil risiko, jeli menangkap peluang dan pantang menyerah.
Sebuah peluang usaha akan memiliki nilai tambah, apabila anda mampu menciptakan ide kreatif/melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru (doing new thing or old things in a new way).
Sebuah ide bisa menjadi sebuah peluang melalui 3 cara, antara lain :
  1. Ide dapat anda peroleh dan dikelola secara internal dengan cara memenuhi kebutuhan yang ada di sekitar anda.
  2. Ide dapat dihasilkan dengan cara menciptakan produk atau usaha yang baru/yang belum pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi (pembauran) antara ide anda, dan ide orang lain, dengan cara melakukan modifikasi sebagai sesuatu usaha atau jasa baru.
Supaya dapat menemukan ide potensial dan mewujudkannya sebagai peluang bisnis yang potensial. Anda harus mau melakukan secara terus menerus evaluasi terhadap masuknya pintu peluang. Cara menjaring ide yang potensial sebagai peluang anda harus :
1.      Menciptakan Ide Baru
Yaitu kemampuan menciptakan ide usaha yang baru dan berbeda dari produk barang/jasa yang sudah pernah ada. Misalnya, ketika menemukan ide dalam bentuk barang atau jasa. Anda harus bisa menciptakan ide tersebut sebagai :
  • Ide yang baru, berbeda dan belum pernah ada di pasaran.
  • Ide yang anda pilih sebagai peluang usaha ini memiliki “nilai lebih” bagi konsumen yang menggunakannya. Karena itu, untuk menciptakan ide baru, anda harus cermat mengamati kebutuhan-kebutuhan yang tengah dibutuhkan oleh pasar.
  • Seorang pengusaha akan sukses apabila mampu menciptakan ide baru dan bernilai tinggi bagi pasar konsumennya.
Untuk memperoleh “peluang” bergantung pada :
  • Kemampuan anda menganalisis demografi kebutuhan pasar.
  • Kemampuan anda untuk menganalisis sifat dan tingkah laku pesaing.
  • Kemampuan untuk menganalisis keunggulan dan kelemahan pesaing yang daoat anda jadikan sebagai sebuah peluang usaha baru.
2.      Cermati Mengamati Pintu Peluang.
Sebagai seorang pengusaha, anda harus bisa mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing. Anda bisa mengamati munculnya pintu peluang dengan cara belajar dari pengalaman, dan keberhasilan seorang pengusaha sukses.
Peluang usaha itu muncul apabila anda dapat mengenali, menangkap, dan mengelolanya sehingga menjadi suatu bisnis yang menguntungkan. Pintu peluang itu datangnya bisa secara terbuka tertutup, atau lewat pintu peluang buatan.
Agar keinginan untuk menjadi pengusaha tidak sekadar impian kosong. Anda bisa :
  1. Menggali potensi yang ada pada diri sendiri, untuk dikembangkan sebagai sebuah peluang usaha.
  2. Mencermati peluang yang lewat di depan mata dengan tidak perlu menangkap peluang usaha yang jauh di seberang sana.
Mengenali dan Mengukur Peluang
Cermat dalam mengamati peluang tentu akan membawa langkah anda menjadi seorang wirausaha. Semakin cermat mengamati lingkungan, akan semakin besar pula terbuka peluang bagi anda untuk memilih ide usaha. Untuk bisa meraih peluang, bagaimana cara mengenali dan mengukurnya?.
Teknik Menggali Gagasan sebagai sumber peluang.
Ada 2 cara mudah untuk mendapatkan ide yaitu :
  1. Anda dapat menciptakan ide-ide bisnis sesuai dengan keinginan anda atau mengembangkan ide orang lain.
  2. Anda bisa menciptakan ide baru atau melakukan pengembangan ide yang anda petik dari konsep bisnis keberhasilan pengusaha yang sudah sukses menjalakan usahanya.


Untuk menciptakan ide bisnis ada 5 (lima) sumber peluang yang penting untuk anda ketahui :
  1. Lewat iklan. Melalui media iklan, anda bisa mencari peluang, agen perantara atau mengamati kegiatan bisnis yang sudah ada dan sesuai dengan tujuan yang anda inginkan.
  2. Dengan cara meniru bisnis orang lain.
  3. Mengenal kebutuhan msyarakat/tetangga di sekitar kita.
  4. Mengenali tren peluang usaha yang ada di pasaran.
  5. Melakukan identifikasi celah pasar yang ada.





Teknik yang membantu anda untuk menciptakan ide, yaitu :
  1. Membentuk Visualisasi, pada cara ini anda harus “bermimpi”. Hal ini merupakan alat untuk membantu anda memvisualisasikan gambaran masa depan usaha dan memperjelas tujuan jangka panjang, penyusunan ide, dan evaluasi ide peluang yang anda pilih.
  2. Menggunakan Brainstorming, yaitu mengembangkan kemampuan otak kanan anda untuk mengasah kemampuan daya berpikir anda menjadi lebih optimal, untuk menganalisis ide peluang yang tepat.
  3. Menggunakan Analisis Morfologi, yaitu cara anda memisahkan antara masalah-masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada tahap ini sebuah ide dapat terpecahkan menjadi beberapa bagian. Misalnya, anda tertarik dengan ide membuat usaha makanan, berupa kacang. Untuk segmen pasarnya anda bisa memasuki semua jenis usia. Dan untuk variasi makanan dari bahan baku kacang(anda dapat membuat selai kacang,kacang kulit dsb). Dari jenis produk kacang ini anda bisa memiliki beragam bentuk produk olahan kacang.
  4. Merumuskan ide peluang merupakan langkah anda mengumpulkan sebanyak-banyaknya daftar ide peluang dan mereferensi ide peluang dari berbagai jenis usaha orang lain.




Umumnya, keberhasilan yang diraih oleh para pengusaha yang telah sukses adalah ketika mereka berhasil dengan tepat merumuskan ide hingga proses pencarian ide dengan cara-cara tradisional.
Teknik Menyusun Daftar Peluang
Berikut ini formula daftar peluang yang berjasil disusun oleh McGrath dan MacMillan sebagai berikut :
  1. Rancanglah Konsep Bisnis sebagai gambaran singkat dari ide/gagasan yang anda inginkan.
  2. Buat Tipe Peluang, yaitu tipe peluang seperti apa yang anda inginkan.
  3. Buatlah Penetapan Waktu sebagai pertimbangan kapan anda akan memulai usaha sendiri. Hal ini bisa anda jadikan sebagai penentu langkah awal anda dalam memulai sebuah usaha sendiri.
  4. Data Kunci. Buatlah sebuah catatan khusus dari berbagai peluang yang telah anda rancang. Hal ini untuk memudahkan anda memilih dan menentukan peluang mana yang layak dan pas untuk anda tekuni.
  5. Catatan Halangan & Rintangan apa yang dapat merintangi jalannya usaha anda. Apakah masalah teknologi yang tidak anda kuasai? Masalah pasar? Atau peraturan bisnis yang masih belum anda kuasai?
  6. Sumber Daya. Gunakanlah sumber daya yang professional untuk menunjang keberhasilan anda.
  7. Kompetisi. Catat siapa saja pesaing anda. Berhati-hatilah jangan sampai ide atau peluang anda yang menarik ini disambar orang lain karena kelengahan anda.
  8. Tren. Kenali gejala bisnis yang sedang ramai di pasaran. Hal ini bisa anda jadikan masukan untuk mengenali konsep yang potensial yang dapat anda tiru dan terapkan guna mendapatkan ide peluang yang menarik perhatian pasar.








Menetapkan Sasaran Peluang
Setelah menyusun daftar peluang, anda juga harus bisa menetapkan gagasan. Ide yang terbaik menurut kemampuan. Hal ini penting anda lakukan untuk menghindari melebarkannya bentuk usaha yang akan anda lakukan. Beberapa  sasaran peluang yang mesti anda perjelas, antara lain :
  1. Tentukan ide usaha/gagasan usaha yang anda inginkan.
  2. Beri penilaian terhadap kelayakan ide usaha tersebut (apakah ide itu layak anda lakukan di sekitar rumah anda? Dilihat dari beberapa factor : lingkungan, selera pasar, dan target pasar)
  3. Pilihlah ide usaha yang rasional disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Hal yang perlu diingat sebagai pengusaha bahwa sebagai seorang pengusaha, anda tidak sekedar “menemukan peluang”. Akan tetapi, anda harus bisa menciptakan sebuah organisasi usaha yang mampu menjalankan ide peluang tersebut, yang kelak menjadi penopang kelembagaan usaha anda.
Menangkap Peluang Dengan Tepat
Cara menangkap peluang dengan tepat dengan cara memperbanyak melatih diri untuk belajar dan kumpulkan sebanyak-banyaknya informasi penting dari orang lain di sekitar anda sehingga anda mampu menjaring sebuah ide cemerlang. Sebuah ide dapat anda jadikan sebagai peluang yang layak dan berpotensi melalui informasi yang bisa anda jaring dari teman, tetangga, atau keluarga anda. Setelah berhasil mengumpulkan peluang usaha, pastikanlah bahwa ide peluang itu memang benar-benar dibutuhkan, dan memiliki prospek pasar yang menjanjikan bagi keberhasilan usaha anda.
MEMILIH DAN MENGOLAH PELUANG
A. Mendefinisikan Peluang Usaha yang Dipilih
Beberapa macam definisi peluang usaha dapat anda pilih melalui beberapa cara antara lain :
1. Peluang yang Muncul Kapan Saja
Peluang itu ada kapan dan dimana saja. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menemukan pintu peluang usaha yang ccok dengan diri mereka. Bahkan karena terlalu bersemangat mencari peluang dan tidak juga menemukannya, semangat dan tekad untuk menjadi wirausaha kerap menguap. Padahal, jika saja anda jeli dalam melihat setiap kesempatan yang lewat di depan mata anda dan cermat mengamati kebutuhan yang lewat di depan mata anda dan cermat mengamati kebutuhan barang/jasa apapun bisa menjadi peluang usaha. Karena itu, tidak perlu meneropong jauh-jauh peluang di seberang mata anda. Sebab di sekitar anda banyak sekali peluang yang bisa anda asah sebagai ide usaha.
2. Peluang yang Muncul saat Krisis
Agar anda berhasil mengelola peluang, kuncinya hanya satu, yaitu jangan cepat putus asa atau mudah menyerah/. Untuk menjadi pebisnis andal dibutuhkan keberanian. Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kemampuan luar biasa, bahkan di luar batas kemampuannya. Namun, tidak semua orang mengenali kemampuan yang ada pada dirinya. Kemampuan luar biaa itu justru muncul saat ia sedang kepepet atau mengalami suatu masalah. Kemampuan potensial itu hanya muncul jika seseorang”mau berusaha” dan “tidak mau menyerah”. Motivasi untuk ” menyelamatkan diri” menjadi pemicu munculnya kemampuan potensial berupa keberanian luar biasa itu.
Kemampuan luar biasa ini juga kerap dialami beberapa pengusaha. Sebagian besar pengusaha yang sukses mengaku mengawali usaha justru pada saat mereka mengalami kondisi ekonomi yang tersudur. Misalnya saat kondisi moneter. Jadi perlu di catat dalam situasi apapun peluang selalu ada.
3. Peluang yang Muncul lewat Hobi
Jika anda jeli, hobi pun bisa menjadi lading rejeki bagi anda. Oleh karena itu, tidak ada salahnya anda mengolah hobi anda menjadi sebuah peluang usaha. Jika saja anda cermat membaca pintu peluang, sebenarnya hobi bisa menjadi alternatif untuk membuka pintu peluang usaha bagi diri anda. Syaratnya, anda bisa menangkap dan mengolah hobi itu menjadi uang.
4. Peluang yang Muncul lewat Kegagalan
Untuk mencapai puncak kesuksesan kadang harus dilalui oleh seseorang lewat jalan terjal dan berliku. Dan, hanya mereka yang berhasil mengubah kegagalan menjadi kesuksesan itulah pemenangnya. Banyak pengusaha yang pintar mencari “peluang” tetapi “gagal” dalam mengembangkan usahanya. Kegagalan mempertahankan bisnis biasanya disebabkan oeh sikap putus asa. Untuk mencapai sukses, sikap pantang putus asa dan kerja keras harus anda miliki. Sebab, tidak semua orang memiliki keberuntungan yang sama. Oleh karena itu, dalam dunia bisnis antara peluang dan kegagalan berjalan seiring. Semakin sering menghadapi kegagalan, maka akan membuat kita memiliki segudang ilmu untuk mencapai tangga kesuksesan.

Mengenali Pasar dari Peluang Usaha Anda
Tidak mudah untuk menemukanpasar yang akan segera menyambut kehadiran usaha anda pada langkah awal usaha. Apalagi menemukan pelanggan yang akan segera menyambut kehadiran usaha anda. Untuk menghadapi masalah ini, berikut cara untuk mengenali pasar dan kecenderungan secara dekat :
  1. Lihatlah dengan cermat, apakah peluang usaha yang anda tawarkan benar-benar diutuhkan oleh konsumen anda sekarang ini?
  2. Sudah cukup familiarkah konsumen anda terhadap usaha yang anda tawarkan? Jika konsumen belum begiru mengenali usaha anda, lakukanlah tahap pengenalan secara bertahap hingga usaha yang anda tawarkan melekat di benak konsumen.
  3. Ciptakanlah peluang-peluang pasar yang sangat besar dan potensial bagi usaha yang anda tawarkan.
  4. Buatlah sebuah system penawaran yang menarik dari usaha anda. Usahakan anda harus bisa member nilai lebih dibandingkan dengan penawaran yang di tawarkan oleh orang lain.
  5. Tingkatkan peluang penjualan secara terus menerus untuk mencapai keberhasilan.
  6. Kendalikan pasar, usahakanlah agar usaha yang anda tawarkan kepada konsumen membuat mereka tertarik sehingga mereka tidak akan pergi ke tempat lain.
  7. Ciptakanlah peluang usaha yang memenuhi kebutuhan/permintaan konsumen.
  8. Kendalikan situasi pasar sehingga anda mampu bertahan menguasai pasar.

Mengenali Siapa saja Pemain yang sama dengan Usaha Anda
Anda harus bersiap-siap mengenali siapa-siapa saja pemain yang sama dengan anda. Hal ini sangat berguna bagi anda untuk merebut pasar lebih cepat. Untuk menguasai pasar, anda harus bisa menciptakan suatu peluang usaha yang sesuai dengan keinginan/kebutuhan pasar terhadap jenis usaha yang anda tawarkan, namun memiliki “kelebihan/nilai lebih” dari usaha ini sehingga anda dapat menguasai/masuk ke dalam pasar dengan penawaran yang tepat ke hidung konsumen dan berhasil menguasai persaingan secara cepat.

Seberapa Lama Peluang ini Akan Bertahan?
Anda harus jeli melihat jendela peluang yang tepat bagi usaha yang akan anda rintis. Untuk mengenali siklus pasar, seorang pengusaha harus memiliki “insting” atau ketajaman naluri dalam membaca selera pasar. Dengan begitu, anda dengan cepat dapat mengantisipasi perubahan pasar dan tidak terpuruk ke dalam kegagalan. Untuk mengenali siklus, berikut ini beberapa langkah yang dapat anda jadikan sebagai pedoman untuk mengenalinya :
  1. Informasi yang tersebar di Koran, majalah, radio, dan televise yang kerap menampilkan etalase bisnis dan perbincangan pakar tentang prospeok bisnis.
  2. Prediksi ulang setiap 6 bulan rencananya usaha yang anda pilih. Hal ini untuk membantu anda dalam memahami pasar dan kemampuan anda dalam mengelola usaha.
  3. Pertajam insting/naluri bisnis anda untuk mengenali dengan cepat gejala perubahan siklus pasar.
Pertanyaan yang Muncul Ketika Ingin Memiliki Usaha Sendiri

A) Apa motovasi dan tujuan anda ingin memiliki bisnis sendiri?
Sebaiknya  anda perjelas terlebih dahulu apa mitivasi dan tujuan anda ingin memiliki bisnis usaha sendiri? Apa yang anda inginkan dan mengapa anda tertarik pada dunia usaha? Apakah anda sudah siap memiliki usaha sendiri? Karena, jika memiliki usaha sendiri, anda tidak akan lagi memiliki jam untuk santai. Andai harus bekerja keras dari awal. Jangan abaikan pertanyaan-pertanyaan ini, sebaiknya anda perjelas terlebih dahulu apa tujuan anda ketika anda memutuskan tertarik ingin merintis usaha sendiri. Ada baiknya anda mempertimbangkan hal ini terlebih dahulu sebelum anda melangkah lebih jauh lagi. Apabila sudah muncul adanya ketertarikan yang luar biasa pada suatu bidang yang anda lihat dan ditambah dengan pengetahuan, hal itu akan memudahkan anda dalam mewujudkan mimpi untuk memiliki usaha sendiri. Keinginan yang kuat di dalam diri anda untuk mewujudkan keinginan memiliki usaha sendiri. Adanya motivasi dan tujuan yang jelas inilah yang akan mendorong seorang pengusaha untuk mampu berkompetisi dan mengembangkan bisnis yang diinginkannya itu.
B) Kenapa ingin memiliki usaha sendiri?
banyak alasan orang ingin memiliki usaha sendiri diantaranya ingin cepat kaya, ingin memiliki kebebasan dalam bekerja, sebagai persiapan pensiun, dsb. Semua alasan ini hanyalah salah satu faktor yang menggerakan seseorang memiliki pemikiran ingin memiliki usaha sendiri.
C) Usaha apa yang bisa saya tekuni?
Pertanyaan itu wajar karena ketidak tahuan anda tentang ragam usaha apa yang kiranya dapat anda lakukan.agar tidak tersesat, perhatikan petunjuk berikut.
  • Untuk meimiliki usaha sendiri sebaiknya anda punya pengetahuan dan knowhow yang memadai. Jangan sampai, anda membuka usaha karena faktor ikut-ikutan, tergiur mengikuti jejak sukses orang lain tapi tidak memiliki bekal pengetahuan.
  • Jangan berpikir bisnis itu murah, mudah dan gampang.
  • Yang paling penting sebelum anda mulai membuka usaha adalah kejelian anda dalam mencari peluang/gagasan/ide usaha yang potensial dan belum pernah dilakukan oleh orang lain. Dengan demikian, usaha anda kelak bisa memiliki prospek keberhasilan dan pilihkan usaha yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan diri kita sendiri.
D) Sudah siapkah memiliki usaha sendiri?
Umumnya sikap keraguan itu muncul terkait dengan bidang usaha yang anda pilih dan keraguan terdapat modal (uang) yang anda miliki, perlu anda ingat, modal uang bukan faktor penentu keberhasilan anda. Banyak pengusaha yang sukses, modal awalnya bukannya”uang” tetapi modal awalnya adalah keberanian.
E) Bagaimana jika usaha saya gagal?
Tak jarang muncul keragu-raguan karena di bayangi ketakutan akan munculnya kegagalan jika membuka usaha sendiri. Untuk menepisnya baiknya anda meyakinkan diri anda terlebih dahulu dalam menghadapi tahun-tahun pertaman usaha yang penuh dengan tantangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari resiko kegagalan:
  1. Persiapkan diri anda dengan pengetahuan yang cukup untuk mengelola usaha.
  2. Jangan terlalu yakin bahwa bisnis anda akan member keberhasilan.
  3. Persiapkan diri anda untuk menghadapi risiko kegagalan karena dalam dunia bisnis ada keberhasilan, ada kegagalan. Ini resiko yang harus anda terima dengan besar hati.
  4. Persiapkan manajemen SDM secara professional.
  5. Kenali aturan main dalam bisnis.
  6. Buatlah produk anda sebagai sesuatu yang unik dan berbeda sehingga mudah diterima pasar.
  7. Luncurkan produk anda tepat waktu di saat konsumen benar-benar membutuhkannya.
  8. Rancang strategi distribusi dan pemasaran sebara tepat.
  9. Definisikan usaha secara tepat agar usaha anda tidak melenceng dari bentuk usahanya.
  10. Yakinlah bahwa kekuatan SDM dan kekompakan tim akan mendukung keberhasilan usaha anda.
  11. Canangkan anggaran untuk menghadapi masa-masa sulit.
Mengolah Ide Menjadi Peluang

Menggali Ide  Menjadi Peluang
Ide atau gagasan bisnis itu dpat anda gali kapan dan dimana saja berdasarkan apa yang anda lihat, anda rasakan, anda dengar dari orang-orangdi sekitar anda. Berikut ini ide bisnis/usaha itu :
  • Berawal dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang berada di sekitar anda(baik itu berupa kebutuhan barang atau jasa)
  • Ide datang dari sesuatu yang sepele.
  • Ide bagus biasanya muncul dariorang yang selalu berpikir tepat dan memiliki pandangan yang tepat pula. Sehingga ia dapat memanfaatkan peluang itu terlebih dulu dari pada orang lain. Namun, sebaliknya : jika anda tergolong orang yang lambat memanfaatkan peluang, “peluang bagus itu” akan dicuri duluan oleh Kompetitor anda.
Mengolah Imajinasi Menjadi Peluang
Kepekaan mengenali peluang akan mampu mendorong daya imajinasi seseorang untuk mengubah menjadi sebuah peluang usaha. Banyak sekali contoh keberhasilan pengusaha yang bermula karena kemampuan mereka mengubah sesuatu (barangbekas,daur ulang, Koran/majalah bekas)menjadi sebuah peluang usaha.
Mengubah Ketidakpuasan Menjadi Keuntungan
Ketika anda mengalami ketidakpuasan dari kegiatan hobi yang mereka lakoni menjadi sebuah keuntungan. Umumnya, ketidak puasan itu muncul dari kondisi mereka sendiri.


Mengubah yang Tidak Mungkin Menjadi Peluang
Ada kalanya sesuatu yang anda anggap, ana pikirkan, atau anda kira tidak mungkin malah menjadi sebuah”mutiara”keberuntungan bagi anda. Pintu peluang tidak bisa dating secara tiba-tiba, atau menyusup sebagai sesuatu yang tidak pernah anda pikirkan justru akan menjadi sebuah peluang usaha yang mendatangkan rezeki bagi pundi-pindi anda.

Mewujudkan Ide usaha


Dasar -Dasar Perencanaa Ide Usaha

1. Tahap merumuskan misi
Rumuskanlah dengan jelas apa misi yang mendasari keinginan anda untuk membuat suatu usaha. Misi ini berisi filosofi dari usaha yang akan anda lakukan. Misi ini akan membantu anda dalam memperkukuh keyakinan di dalam diri.
2. Tahap pembuatan Rencana
Yang harus dilakukan dalam pembuatan rencana:
  • Tulis rencana, tujuan, dan gagasan-gagasan anda ke atas kertas, dengan tujuan untuk membantu anda memusatkan pikiran anda saat menuangkan apa saja keinginan anda.
  • Tulis daftar peluang usaha yang menarik minat dan perhatian anda.
  • Tulis rencana yang anda inginkan di atas kertas agar anda memiliki panduan untuk mencapai tujuan-tujuan yang anda harapkan dan mengukur langkah anda selanjutnya.
  • Fokuskan pilihan anda pada satu peluang usaha.
  • Tulis apasaja yang harus anda lakukan untuk mengevaluasi kembali gagasan yang anda pilih (apakah ide peluang usaha yang anda pilih itu sudah layak untuk anda lakukan) ?
  • Tulis rencana jangka pendek dan jangka panjang dari usaha anda.
  • Manfaat pembuatan rencana jangka pendek penting bagi anda untuk mengetahui hasil yang anda inginkan sesuai dengan tujuan yang telah anda rumuskan. Dengan demikian, anda tahu kearah mana anda harus melangkah sebelum memutuskan untuk melakukannya di luar perencanaan
  • Sedangkan manfaat pembuatan rencana jangka panjang akan membantu anda untuk mengetahui sasaran dan tujuan-tujuan apa yang anda harapkan dalam dua hingga lima tahun ke depan.






3. Tahap Menentukan Usulan Usaha
Pada tahap ini, anda harus sudah dapat menentukan satu usulan apa yang anda lakukan (apakah berupa usaha produk barang/jasa). Pilihlah dari salah satu peluang yang telah anda cermati dan sesuai dengan keinginan/kemampuan anda.
4. Tahap Pemantapan Rencana
Anda harus bisa mendefinisikan dengan jelas dan manta apa rencana bisnis anda dan bagaimana seharusnya bisnis yang akan anda lakukan. Anda harus bisa mendefinisikan perincian ide usaha yang anda bayangkan. Mantapkanlah rencana anda dengan matang, jangan sampai setengah hati dalam menjalankannya. Pada tahap ini anda harus bisa merumuskan rencana secara detai yang berisi:
  • Latar belakang
  • Gambaran usaha
  • Analisis pasar
  • Perencanaan Operasi Usaha
  • Perancanaan SDM
  • Perencanaan Dana
5. Tahap Perumusan Gagasan Ide Usaha
Anda dapat menuangkan gagasan-gagasan apa saja yang anda inginkan terhadap suatu ide usaha (berupa produk atau jasa) yang anda anggap potensial untuk anda lakoni. Tuangkan gagasan-gagasan yang baik secara jelas, agar langkah anda dapat berjalan dengan lacar.
6. Tahap Evaluasi
Evaluasi usaha dilakukan agar mengetahui kekurangan atau kelebihan dari produk usaha atau jasa anda. Pada tahap ini anda dapat menguji diri anda guna mempersiapkan “ketahanan masa depan” usaha yang tengah anda rintis. Oleh karena itu, tulislah rencana evaluasi anda.
7. Tahap Rencana Pengembangan Usaha
Anda dapat merumuskan dengan jelas rencana pengembangan usaha seperti yang anda inginkan. Pada tahap ini anda harus bersiap-siap untuk menerima kenyataan sukse atau gagal.
8. Tahap Menentukan Peluang Pasar
Untuk melihat celah peluang pasar, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan, yaitu:
  • Produk barang/jasa apa yang tengah dibutuhkan oleh konsumen
  • Bagaimana dengan lokasi/tempat usaha? Apakah sudah layak/strategis untuk jenis usaha yang akan anda jalankan?
  • Berapa banyak barang yang mereka butuhkan?
  • Bagaimana dengan daya beli masyarakat? Apakah mendukung dengan harga yang anda tetapkan?
  • Target yang ingin anda capai?
  • Bagaimana dengan peluang pasarnya? Apakah usaha yang anda lakukan belum digarap oleh pesaing anda?
Merumuskan Strategi

Untuk membawa usaha anda pada titik keberhasilan. Beberapa bentuk strategi yang dapat anda lakukan antara lain :
a) Strategi langkah awal usaha
Misalnya bagaimana anda harus cermat dalam meluncurkan produk barang/jasa kepada masyarakat.
b) Startegi kemampuan menangkap peluang pasar
Yaitu sautu langkah jitu bagaiman anda mampu membaca peluang yang anda ciptakan.
c) Strategi inovasi
Yaitu perlunya kemampuan daya kreativitas dan inovasi dalam kegiatan wirausaha. Seab, dengan strategi ini anda dapat mengasah kemampuan untuk terus berkarya dan melakukan inovasi tiada henti terutama dalam menciptakan inovasi baru dari produk barang/jasa yang anda tawarkan.
d) Strategi membidik peluang pasar
Adalah suatu kemampuan seseorang wirausahawan melakukan analisis dalam bersaing memperebutkan celah pasar dengan para pesain.

Memilih Ide Usaha
Berikut ini ide yang dapat anda jadikan alternatif dalam memilh ide usaha :
  1. Penuhi Kebutuhan Konsumen.
  2. Jual Keunikan.
  3. Duplikasi Usaha Lain.
  4. Cari Fasilitas Tambahan
  5. Jual Keterampilan.
  6. Jadi Agen
  7. Jual Barang Bekas.
  8. Buka Kantor Sendiri.
  9. Jalankan Bisnis MLM atau Direct Selling.
  10. Beli Waralaba.
  11. Beli Usaha Prospektif
  12. Beli Usaha Sekarat.
  13. Buka Lokasi Usaha di Tempat Baru.
  14. Usaha Bersama.
  15. Mulai Usaha dari Rumah.
  16. Memulai Usaha Dari Hobi.

Menumbuhkan Keberanian Mewujudkan Ide Usaha
Menjadi seorang wirausaha bisa dikatakan gampang-gampang susah. Tetapi jika di dalam diri anda sudah tumbuh niat dan keinginan untuk menjadi seorang wirausaha, anda harus bisa mengasah keberanian itu dan wajib hukumnya bagi anda untuk mencobanya.
Untuk membakar diri anda agar siap menjadi seorang wirausaha, anda harus bisa menerapkan langkah berikut ini :
  • Perluas pergaulan anda
  • TumbuhkanKeberanian untuk Memulai
  • Berpikir positif
  • Banyak Belajar
  • Berani Memimpin
  • Belajar Mencintai Pekerjaan Anda
  • Tekun
  • Jangan Lupa Bersyukur
  • Prinsip 5M (Mengamati, Mengikuti, Meniru, Menambahi,Mempromosikan)usaha anda dengan penuh keyakinan.
Demikianlah beberapahal penting yang disarikan dari buku baru “Dari Peluang Menjadi Usaha” yang telah kami diskusikan seminggu lalu. Insya Allah besok, Selasa, 11 Januari 2011 kami akan melanjutkan diskusi kami di materi kewirausahaan dengan judul buku berikutnya, “Membentuk Karakter Pengusaha”. Sampai sini dulu ya, dan mohon maaf bila panjang sekali menuliskannya. Semoga bermanfaat. Kalau mau beli bukunya, beli aja di toko buku Gramedia.

http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/10/dari-peluang-menjadi-usaha/

info seputar wirausaha

ika orang mengenal rendang Padang, pempek Palembang, dan gudeg Jogya,  maka untuk bakso, masyarakat akan mengatakan ada dua jenis, yakni bakso-Malang dan bakso-Solo. Bisnis kuliner memang tidak ada matinya. Selama manusia punya perut dan doyan makan, bisnis kuliner akan selalu berprospek menjanjikan. Salah satunya Bakso Malang Cak Masrur  yang sudah terkenal di Yogyakarta. Melalui motto Pilih Sendiri Baksomu, Anda bisa pilih bakso Anda sendiri.  Cobalah Anda mampir ke warung Bakso Malang Cak Masrur ini.
Bakso Malang Cak Masrur berdiri sejak Tahun 2005 oleh drg.Mohammad Masrur, Ph.E.
Visi berdirinya Bakso Malang Cak Masrur adalah menciptakan bakso dengan citra rasa dan kwalitas tinggi tetapi dengan Harga Kaki Lima.
Seperti yang kita ketahui saat ini banyak bakso yang berkwalitas tetapi harga jualnya sangat mahal, sehingga tidak semua lapisan masyarakat mampu membelinya. Sedangkan banyak juga bakso yang harganya terjangkau tetapi kwalitasnya kurang.
Untuk menjawab tantangan itulah maka WARALABA Bakso Malang Cak Masrur  hadir dengan produk berkwalitas tinggi, higienis dengan harga jual sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
http://kampungwirausaha.com/

ide peluang dalam berwirausaha

Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
  • Inovasi
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.
  • Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
  • Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
  • Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
  • Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
  • Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
  • Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
  • Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
  • Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
  • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
  • Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

Sumber-sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
  • Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
  • Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
  • Analisis demografi pasar
  • Analisis serta tingkah laku pesaing
  • Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
  • Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
  • Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
  • Dukungan keuangan
  • Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
  • Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
  • Kerugian teknik harus rendah
  • Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
  • Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
  • Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
  • Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
  • Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
  • Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
  • Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang  yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
  • Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
  • Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
  • Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
  • Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
  • Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
  • Menghasilkan produk atau jasa baru
  • Menghasilkan nilai tambah baru
  • Merintis usaha baru
  • Melakukan proses/teknik baru
  • Mengembangkan organisasi baru
http://ghanoz2480.wordpress.com/2008/04/03/ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan/

ide peluang

Ide Peluang dalam Berwirausaha

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:

* Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
* Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
* Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:

* Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
* Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
* Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:

* Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
* Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
* Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
http://kampungwirausaha.com/

ruang lingkup

   
Ruang Lingkup Kewirausahaan
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN*wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani*usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatuJadi wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu.Pengertian WirausahaMenurut Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995 :*Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuankewirausahaan.Pengertian Kewirausahaan :Menurut Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995 :*Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menanganiusaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yanglebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar Tujuan Kewirausahaan*Meningkatkan Jumlah wirausaha yang berkualitas*Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuatterhadap masyarakat*Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat*Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakatKeuntungan Wirausaha :*Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan*Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal*Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh*Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha*Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki
 
http://www.scribd.com/doc/53349760/Ruang-Lingkup-Kewirausahaan

Pengertian,Tujuan dan Ruang Lingkup Kewirausahaan

Di negara-negara maju, salah satu tolak ukurnya adalah jika sebagian besar warganya memilih jalur wirausaha ketimbang memilih jalur sebagai pamong atau abdi negara. Jika di tilik dari makna wirausaha, maka dapat di defenisikan sebagai berikut
Pengertian Wirausaha :
Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam
memastikan kesuksesan.
Pengertian Kewirausahaan :
Semangat , sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih
besar.
Tujuan Kewirausahaan:
•Meningkatkan Jumlah wirausaha yang berkualitas
•Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat
•Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
•Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
masyarakat
Ruang Lingkup
•Lapangan Agraris
•Lapangan Peternakan
•Lapangan Perkebunan
•Lapangan Pemberi jasa
•Lapangan Pertambangan dan energi
•Lapangan Industri dan Kerajinan

Tahap-tahap melakukan wirausaha

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha yaitu :
1. Tahap memulai, tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakuan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat
peluang usaha baru yang memungkin untuk membuka usaha baru.
2. Tahap melaksanakan usaha, tahap ini seorang enptrepreneur mengelola
berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencangkup aspek-aspek :
pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap dimana entrepreneur berdasarkan hasil yang
telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha, tahap dimana jika hasil yang diperoleh positif,
mengalami perkembangan, dan dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi
s  alah satu pilihn yang mungkin diambil

tipe wirausaha

Berbagai macam tipe wirausaha
  1. Wirausaha yang memiliki inisiatif
  2. Wirausaha yang menggorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
  3. Yang menerima resiko dan kegagalan
Bagi ahli ekonomi seorang entreprener adalah orang yang mengkombinasikan resourcess, tenaga kerja material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya dan juga orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan inovasi dan prebaikan produksi lainnya.
Bagi seorang psychologist seorang wiraswasta adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan experimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
Bagi seorang Businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman persaing baru atau seorang patner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak kerjasama.

Berbagai macam profil wirausaha


  1. 1. Women Entrepreneur
Banyak wanita yang terjun kedala bisnis, alasan mereka menekuni alasan bidang bisnis di dorong oleh faktor-faktor antara lain : memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, prustasi terhadap pekerjaan.
2. Minority Entrepreneur
Kaum minoritas terutama di negara kita kurang memiliki kesempatan kerja di lapangan pemerintahan sebagai mana layaknya warga negara pada umumnya
3. Immigrant Entrepreneurs
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal
4. Part Time Entrepreneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau Part Time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar
5. Home Based Entepreneurs
Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan mengirim ke toko eceran di sekitar tempatnya.
6. Family Owned Business
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha mungkin saja usaha keluarga ini di mulai lebih dulu oleh Bapak setelah usaha bapak maju dibuka cabang baru dan dikelola oleh ibu.
7. Copreneurs
Copreneurs dibuat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan yang didasarkan atas keahlian masing-masing


Faktor-faktor yang menunjang wanita wirausaha
  1. Naluri kewanitaan yang lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan, menjaga keharmonisan, kerjasama dalam berumah tangga dapat diterapkan dalam kehidupan usaha.
  2. Mendidik anggota keluarga agar berhasil di kemudian hari, dapat dikembangkan dalam personal managemen perusahaan.
  3. Faktor adat istiadat contohnya di Bali dan Sumatra Barat
  4. Lingkungan kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menyulam, membuat kue mendorong lahirnya wanita pengusaha yang mengembangkan komoditi tersebut.
  5. Majunya dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karier, menjadi pegawai atau membuka usaha sendiri

Karakteristik entrepreneur :
  1. Memiliki disiplin tinggi
  2. Selalu awas terhadap tujuan yang hendak dicapai
  3. Selalu mendengarkan rasa intuisinya
  4. Sopan pada orang lain
  5. Mau belajar apa saja yang memudahkan dia menggapai tujuan
  6. Mau belajar dari kesalahan
  7. Selalu mencari peluang baru
  8. Memiliki ambisi, Berpikiran positif
  9. Senang menghadapi resiko dengan membuat perhitungan yang matang

Faktor-faktor yang menghambat :
  1. Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu rumah tangga ada masa hamil, menyusui.
  2. Faktor sosial budaya, adat istiadat. Wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh dalam urusan rumah tangga
  3. Faktor emosional yang dimiliki
  4. Sifat pandai, cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga, berpengaruh dalam keuangan perusahaan

Sebab kegagalan bisnis kecil (Bovee 2004) :
  1. Management incompetence- kurang menguasai manajemen
  2. Lack of industry experience-kurang pengalaman dalam industri
  3. Inadequate financing- kekurangan modal
  4. Poor bussiness planning-kurangnya perencanaan bisnis
  5. Unclear or unrealistis goal-kurang jelas tidak realistik dalam menatapkan tujuan.
  6. Failure to atrract and keep target customer tidak berhasil menarik konsumen.
  7. Uncontrolled growth – pertumbuhan tidak terkendali
  8. Inappropriate location – lokasi kurang cocok
poor inventory and fianncial controlls – keuangan kurang kontrol persediaan barang kurang mencukupi

Ciri-ciri wirausahawan (BN. Marbun. 1993.63)
Ciri-ciri Watak
Percaya diri -         Kepercayaan (keteguhan)  -         Ketidak tergantungan.
-         Kepribadian mantap
-         Optimisme
Berorientasi tugas dan hasil -         Kebutuhan atau haus akan prestasi  -         Berorientasi laba atau hasil
-         Tekun dan tabah
-         Tekad, kerja keras dan motivasi
-         Energik
-         Penuh inisitif
Pengambil resiko -         Mampu mengambil resiko  -         Suka pada tantangan
Kepemimpinan -         Mampu memimpin  -         Dapat bergaul dengan orang lain
-         Menanggapi saran dan kritik
Keorsinilan -         Inovatif  -         Kreatif
-         Pleksibel
-         Banyak Sumber
-         Serba Bisa
-         Mengetahui Banyak
Berorientasi ke masa depan -         Pandangan ke depan  -         Perseptif

Beberapa kelemahan Wirausaha Indonesia (Heidjrachman Ranu Pandojo (1982 : 16)
  1. Sipat mentalitet yang meremehkan mutu
  2. Sifat mentalitet yang suka menerabas
  3. Sifat tak percaya kepada diri sendiri
  4. Sifat tak berdisiplin murni
  5. Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggungjawab yang kokoh

Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan usaha mereka
  1. Orang Jepang selalu bertindak ekonomis bahkan kadang-kadang terkesan pelit
  2. Daya tahap dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu berprestasi maksimal
  3. Tidak cepat puas dengan hasil kerjanya
  4. Mereka sanggup bekerja keras, tidak ingin cepat-cepat  menduduki kursi empuk
  5. Orang jepang memiliki orientasi puturistik yang kuat
Rahasia keberhasilan seorang wirausahawan
Sebetulnya tidak ada rahasia yang penting adalah kemampuan pengusaha untuk lebih kreatif dan memanfaatkan inovasi dalam kegiatan bisnisnya sehari-hari menurut Zimmerer kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan menemukan cara baru dalam melihat peluang atau problem yang dihadapi

Beberapa hambatan munculnya kreatifitas
  1. mencari jawaban soal hanya satu yang benar
  2. Pokus pada harus logis tidak boleh aneh-aneh
  3. Harus taat pada aturan
  4. Tetap konstan pada praktek yang dilakukan selama ini
  5. Menganggap permainan satu hal membuang waktu dan percuma pada permainan hal yang mendasar untuk creative thinking
  6. Terlalu menekankan pada spesialisasi
  7. Menghindar dari sipat abiguiti, sipat mendua padahal sipat abiguiti bisa menjadi pendorong utama bangkitnya kreatifitas dengan cara boleh berpikir beda.
  8. Takut terlihat bodoh
  9. Takut salah takut gagal
  10. Terpaku pada stigma saya tidak kreatif

Semboyan Intrepreneur agar kreatif
Intrepreneur selalu mimpi ide baru, selalu bertanya mengapa tidak, apa yang terjadi jika begini, selalu awas dalam melihat peluang, buat se simple mungkin, coba ini, sesuaikan dan kerjakan.

Jalan Menuju Wirausaha Sukses
Murphy and Peck (1980 : 8) menggambarkan 8 anak tangga untuk mencapai puncak karir yaitu :
  1. Mau kerja keras (Capacity For Hard  Work)
  2. Berkerja sama dengan orang lain (Getting Things Down With and Through People)
  3. Penampilan yang baik (Goog Appearance)
  4. Yakin (Self Confidence)
  5. Pandai membuat keputusan (Making Soung Decision)
  6. Mau menambah ilmu pengetahuan (Collage Education)
  7. Ambisi untuk maju (Ambition Drive)
  8. Pandai Berkomunikasi (Ability ti Communicate)

Karakteristik Wirasusaha yang sukses dari Zimmerer
  1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya boleh dikata setiap saat pikiran tidak lepas dari perusahaannya.
  2. Mau bertanggung jawab
  3. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan Internal Locus Of Control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya
  4. Peluang untuk mencapai obsesi
  5. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian
  6. Yakin pada dirinya
  7. Kreatif dan fleksibel
  8. Ingin memperoleh balikan segera
  9. Energik tinggi
  10. Motivasi untuk lebih unggul
  11. Berorientasi ke masa depan
  12. Mau belajar dari kegagalan
  13. Kemampuan memimpin

Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha
  1. Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis target marketnya
  2. Memiliki modal cukup
  3. Bisa mengangkat tenaga kerja yang baik dan tepat
  4. Mencari dan menggunakan informasi yang teratur
  5. Menyimak dan mengikuti peraturan-peraturan yang dilakukan oleh pemerintah
  6. Memiliki tenaga ahli yang bisa diandalkan
  7. Mampu memanage waktu secara efektif

PENGERTIAN WIRASWASTA
Di dalam berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.
Wiraswasta terdiri dari 3 kata Wira, Swa, Sta Wira berarti manusia unggul teladan berbudi luhur berjiwa besar, berani pahlawan kemajuan dan memiliki keagungan watak, Swa artinya sendiri dan Sta artinya berdiri
5 tipe pokok wiraswasta
1.  Wiraswasta sebagai orang VAK
2.  Wiraswasta sebagai orang RAJIN
3.  Wiraswasta sebagai orang UANG
4.  Wiraswasta sebagai orang Sosial Engineer
5.  Wiraswasta sebagai orang Manager

DR. Daoed Yoesoef :1981 : 78) menyatakan bahwa seorang Wiraswasta adalah
  1. Memimpin Usaha baik secara teknis dan atau ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
  2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal
  3. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan melalui jalan kepemimpinan ekonomi

Hasil penelitian Charles Schriber keberhasilan seseorang yang ditentukan oleh pendidikan formal hanya sebesar 15% dan selebihnya 85% ditentukan oleh sikap mental.
Kewiraswastaan
Terdiri dari 3 bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya yaitu :
  1. Sikap mental
  2. Kewaspadaan Mental
  3. Keahlian dan Keterampilan
Menurut Prof. DR haryati Subadio pengertian wiraswasta adalah manusia teladan yang berbudi luhur yaitu manusia yang mampu berdiri sendiri tidak saja dalam sektor swasta tapi juga dalam sektor negara.
Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan pemerintah.
Ciri manusia wiraswasta menurut dr. Suparman
  1. Tahu apa maunya dengan merumuskannya merencanakan upayanya dan menentukan program.
  2. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif
  3. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan
  4. Mempunya daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif.
  5. Tahu mensukuri dirinya waktu dan mansukuri lingkungan.
  6. Bersedia membayar harga kemajuan yaitu kesediaan berjerihpayah berwatak maju dan cerdik serta percaya diri
  7. Mampu memusatkan perhatiannya terhadap setiap tujuannya.
  8. Berkpribadian menarik
  9. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah

PENGERTIAN INTRAPRENEURSHIP
Hisrich menyatakan intrapreuership is one method for stimulating and then capitalizing on individuals in an organization who think that something can be done differently and better. Jadi ini merupakan satu metode mendorong serta memberikan pasilitas, membuka kesempatan bagi seseorang dalam organisasi untuk menciptakan, mengerjakan sesuatu yang beda dari yang lain secara lebih baik dan bertanggung jawab.
Perbedaan perusahaan tradisional dengan intrapreneurship.
Pada perusahaan tradisional pokok-pokok aturan yang berlaku biasanya
  1. harus mengikuti peraturan secara ketat sesuai yang telah digariskan.
  2. Tidak boleh menyimpang, berbuat kesalahan, tidak boleh gagal.
  3. Tidak boleh membuat inisiatif sendiri tapi tunggu instruksi atasan.
Sedangkan dalam intrepreneurship kita temua suasana :
  1. Karyawan bisa mengembangkan visinya tujuan dan kegiatannya.
  2. Ada pemberian hadiah untuk pemikiran dan kegiatan yang positif seperti pengajuan usul, experimen, pengembangan ide dan tanggung jawab
Perbandingan antara tradisional manager, entrepreneur dan intrapreneurs
Sifat Tradisional Managers Entrepreuners Intrapreneurs
-  Motif Utama Mengharapkan promosi dan hadiah, ada kantor, kekuasaan dan staf Ada kebebasan ada peluang berkreasi dan dapat uang Ada kebebasan ada peluang mengembangkan bakat dan ada hadiah dari perusahaan
-  Kegiatan Mendelegasikan, dan banyak pengawasan Terlihat secara langsung Lebih banyak terlihat ketimbang mendelegasikan
-   Resiko Sangat hati-hati Lebih Moderat dalam mengambil resiko Bersipat moderat dalam mengambil resiko
-   Status Sangat memperhatikan Tidak peduli dengan simbol status Tidak terlalu memperhatikan status hanya ingin keleluasaan
-   Kesalahan dan kegagalan Berusaha menghindari kesalahan Terbiasa dengan kesalahan dengan kegagalan Mencoba tidak membicarakan kesalahan sampai ia berhasil
-  Decisions Setuju saja dengan keputusan dari atasan Mengikuti mimpi, intuisi sebagai bahan pertimbangan Mencoba menyakinkan kolega agar menyokong idenya
-   Latar belakang family Anggota keluarga bekerja di perusahaan/kantor Pengusaha small business, profesional, atau pertanian Pengusaha small business, profesional, atau pertanian
-   Hubungan Ada hirarki Saling berhubungan Saling berhubungan dalam kerangka hirarki

Lingkungan atau iklim organisasi yang mendorong intrapreneurship
  1. adanya penerapan teknologi dalam organisasi yang dapat membangkitkan keberanian dan menunjang ide-ide baru sehingga karyawan tidak menjadi penakut.
  2. Terbuka peluang experimen tidak takut pada kegiatan trial and error
  3. Tidak ada ukuran atau parameter baku untuk suatu keberhasilan
  4. Harus tersedia dana yang cukup untuk melakukan kebebasan ide
  5. Harus dikembangkan tim multi disiplin dan kerjasama antar bidang
  6. Spirit intrapreneurship tidak berdasarkan pada perseorangan tapi atas dasar sukarela dan sistem hadiah.
  7. akhirnya aktivitas spirit ini harus mendapat support dari top management baik secara pisik maupun dalam bentuk finansial.


Karakteristik kepemimpinan intraprenership
  1. Dia harus seorang visioner leader
  2. Pemimpin intrapreneur harus fleksibel dan menciptakan manajemen yang memberi kebebasan kreatifitas.
  3. Mendorong munculnya teamwork dengan pendekatan multidisiplin dari berbagai keahlian

Cara-cara menemui dan mempengaruhi calon pembeli
  1. Datang sendiri dengan memperkenalkan diri
  2. Dengan perantara orang lain
  3. Dengan perantara surat
  4. Dengan Perantara Telepon
  5. Melalu organisasi atau perkumpulan

Cara menghadapi pembeli
  1. Menciptakan suasana yang menyenangkan
  2. Mengadakan pendekatan terhadap pembeli

Mendorong keinginan membeli
Pembeli pada umumnya mengambil putusan karena didorong oleh
  1. Untung yang akan diperoleh bila ia memiliki barang tersebut
  2. Akan menyenangkan dan memberi kenikmatan
  3. Akan menyehatkan dan menyelamatkan dalam hidupnya
  4. Akan meninggikan harga dirinya untuk mendapatkan penghormatan atau pujian orang lain.
  5. Akan mendapat kehabagiaan tersendiri


Pernyataan yang harus dipelajari oleh Penjual dalam prinsip the Customer is king
  1. Pembeli adalah orang penting dalam dunia usaha
  2. Pembeli tidak tergantung pada kita, justru kita tergantung kepadanya
  3. Pembeli bukan pengganggu terhadap pekerjaan kita, tetapi sebaliknya sebagai tujuan usaha.
  4. Pembeli berbuat pada kita sebagai suatu hal yang menyenangkan, janganlah kita berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan
  5. Pembeli adalah sebagian dari usaha dan kegiatan kita.
  6. Pembeli bukanlah sebuah benda yang beku melainkan seorang manusia berdarah daging dengan perasaan dan emosinya seperti kita.
  7. Pembeli bukanlah lawan berdebat tetapi kawan-kawan yang bersahabat
  8. Pembeli seorang yang membawa kebutuhan kepada kita dan merupakan pekerjaan kita untuk memenuhinya.
  9. Pembeli adalah orang yang harus dilayani dan dimengerti dengan penuh perhatian
10.  Pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat keuntungan bagi pendapatan kita.
11.  Pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha

Sipat-sipat penjual yang senangi pembeli
  1. Jujur dalam informasi
  2. Pengetahuan yang baik tentang barang
  3. Tau kebutuhan konsumen
  4. Pribadi yang menarik
Beberapa tipe pembeli
1. The decided customer
Mereka ini telah mengetahui dan memutuskan apa yang akan dibeli dan penjual harus cepat melayani dan mengambilkan barangnya.
2. The Know it al customers
Ini adalah  tipe pembeli yang mengetahui segalanya dialah yang bercerita kepada penjual
3. The Deliberate customers
Langganan ini menghendaki pakta-pakta yang kadang-kadang advice tentang kontruksi dan cara-cara penggunaan barang yang akan di belinya
4. The Undecided Customers
Customer ini tidak dapat memutuskan ukuran, warna dari barang yang akan dibelinya
5. The Talkactive customers
Langganan ini senang ngobrol tetapi tidak mengarah kepada pembelian
6. The Sillent timid Customers
Pelanggan ini merasa canggung di dalam toko dan merasa takut kalau kekurangan pengetahuannya tentang suatu barang akan diketahui jika ia bertanya-tanya
7. The Decided but mistaken customers
Langganan ini mendatangani toko dengan suatu keputusan dalam pikirannya untuk membeli suatu barang tertentu.
8. The I Get Discount Customers
Ini adalah customer yang selalu menghendaki discount atau potongan harga dari barang yang dibelinya.

Beberapa cara praktis mengatasi keberatan-keberatan yang diajukan oleh calon pembeli
  1. Penjual harus mengetahui lebih dulu berupa apa saja keberatan yang diajukan.
  2. Dengarkan baik-baik segala keberatan yang diajukan dan jangan memotong pembicaraan calon pembeli
  3. ulangi keberatan yang dikemukakan calon pembeli tadi secara pelan-pelan tetapi yakin bahwa segala keberatan itu dapat diatasi

10 macam sipat kepribadian penjual yang perlu dipelajari
a.   Selalu gembira
b.   Lurus hati dan disiplin
c.   Bijaksana
d.   Sopan santun
e.   Periang
f.   Mudah bergaul
g.  Penuh inisiatif
h.  Tidak putus asa
i.   Ketajaman daya ingatan
j.   Penuh perhatian

Penjual yang Gagal
  1. Kurang inisiatif
  2. Tidak membuat rencana
  3. Dan organisasi yang kurang baik
  4. Tidak memiliki pengetahuan tentang barang produksi
  5. Kurang sungguh-sungguh
  6. Penjual tidak berorientasi pada langganan
  7. Kurangnya latihan yang memadai
  8. Kurang luwes dalam mengikuti pembeli
  9. Tidak mengetahui pengetahuan pasar.
  10. Kurang memiliki pengetahuan perusahaan
  11. Karir penjual kurang menguntungkan
  12. Tidak memiliki pengalaman menjual
  13. Kurang disiplin dan bekerja tidak dengan penuh perhatian
  14. Kegagalan dalam mengikuti instruksi
  15. Kurang percaya pada diri sendiri
  16. Banyak terpengaruh tentang persoalan pribadi
  17. Kegagalan mengatasi keberatan yang diajukan pembeli
  18. Sering keganggu kesehatan dan sering mengeluh

Penyebab Kegagalan Bisnis (Zimmerer dan Scarborough)
1.   Sipat tidak kompetennya pimpinan perusahaan
2.    Sebaiknya pimpinan memiliki pengetahuan dasar terhadap bisnis yang dilakukan
3.   Kegagalan membuat rencana masa depan
4.   Gagal memilih lokasi yang sesuai dengan bisnis yang dilakukan
5.   Persediaan barang kurang pengawasan
6.   Prilaku manager kurang siap
7.   Manager tidak bisa mendelegasikan pekerjaannya kepada orang lain


Kunci sukses membuka bisnis baru
  1. Putuskan anda ingin bergerak dalam komoditi apa, jenis usaha perdagangan atau industri.
  2. Putuskan apakah anda akan berkonsi atau sendirian, Masing-masing ada keuntungan dan ada kelemahannya
  3. Analisis bagaimana prospek lokasi dan lingkungan bisnis anda
  4. Apakah anda akan memulai murni usaha baru atau membeli usaha yang sudah ada atau franchise masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan.
  5. Buat planing walaupun dalam bentuk sederhana tujuan anda membuka bisnis pasar sasaran, situasi persaingan, kesiapan modal dan sebagainya.
  6. Apakah anda akan memasarkan barang dan jasa secara umum atau bentuk niche marketing yaitu mencari pasar relung sama dengan celah yang belum terisi oleh bisnis yang tidak ada.
  7. Bagaimana mencari pegawai atau tenaga yang dapat diandalkan sebagai tangan kanan

PROSES DAN KARAKTERISTIK
ORANG YANG BERPOTENSI MENJADI KAYA


Perdagangan Besar
Perdagangan besar ialah segala aktifita marketing yang menggerakan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran tau kelembaga-lembaga marketing lainya
Proses Marketingnya sebagai berikut :


Pada bagian kiri ada proses konsentrasi, artinya barang-barang yang akan dipasarkan akan dikumpulkan terlebih dahulu, seperti tengkulak, perantara atau KUD, Dolog yang mengumpulkan beras atau padi dari petani kemudian mencari informasi daerah yang memerlukannya
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan perdangangan besar atau bukan ada tiga macam sifat yang bisa diperhatikan :
Motif pembelian
Memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk dijual kembali untuk memperloleh keuntungan
Jumlah Pembelian
Kita mengenal beberapa kategori konsumen :
-         Comercial Consumers
-         Industrial Consumers
-         Govermental Consumers
Cara-cara dari Perusahaan teresbut
Mengenai cara berusaha ada beberapa kriteria yaitu :
-         perdangangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani pedangan eceran tidak melayani semua konsumen
-         transaksi Perdagangan besar adalah besar dalam arti lebih besar dari kebutuhan sehari-hari
-         harga-harga dapat berubah sesuai situasi
Paul D. Converse, Huegy and Mitchell menyatakan perdagangan besar meliputi segala aktifitas marketing yang menggerkan barang-barang dari produsen ke perdagangan eceran
Penggolongan Grosir
  1. Grosir dapat digolongkan sebagai berikut :
Grosir yang berfungsi terbatas terdiri dari :
  1. pengiriman barang
  2. pedagang dengan truk
  3. grosis tunai dengan self service
  4. pengecer yang sama-sama memiliki grosir
  5. kelompok sukarela bergabung dengan grosir
  6. pengumpul hasil pertanian macamnya antara lain :
  7. menurut jenis barang yang diperdagangkan, terdiri atas :
  8. menurut lapangannya
  9. Menurut daerah operasi atau daerah yang dilayaninya
  1. pembeli lokal khusus merupakan dealer lokal yang berdiri sendiri dan kadang-kadang merupakan wakil dari dealer dan produsen
  2. pembeli yang berkeliling mendatangi perusahaan pertanian satu persatu atau membuka tempat pengangkutan lokal agar dapat membeli hasil para petani seperti buah-buahan, sayuran dan lain-lain
  3. saudagar dengan truk
  4. pembeli berdasarkan perintah yang memiliki para grosir pasar sentral dan distributor mereka membeli berdasarkan perintah dari pemberi tugas dengan kualitas tertentu dengan kata lain menjadi agen perantara
  1. grosir barang umum
  2. grosir barang khusus
  1. grosir melayani pabrik mereka menjual berbagai barang hasil industri yang dibelinya kepabrik-pabrik
  2. penjual barang khusus ke pabrik, grosir ini memperdagangkan produk khusus untuk dijual kepada macam-macam pembeli industri dan bertindak sebagai Drop Shipper, contohnya grosir kerta, bahan kimia dll.
  1. grosir tingkat nasional
  2. grosir tingkat propinsi
  3. grosir lokal
Fungsi-fungsi pedagang besar
Fungsi-fungsi pedang besar ialah
  1. Pengumpulan dan penyebaran
  2. Pembelian dan penjualan
  3. Pemilihan barang
  4. Pemberian kredit
  5. Penyimpanan
  6. Pengangkutan

Pengertian Perdagangan Eceran
Devisi pedagang eceran adalah yaitu sebagai suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagangan eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai ke konsumen.

http://dosen.stiepasim.ac.id/jajibadrujaman/kewirausahaan/